Aceh Tengah, haba RAKYAT | Masa kepemimpinan mantan Bupati Kabupaten Aceh Tengah Shabela Abubakar, periode 2017 sampai 2022, terus saja menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat gayo.
Kali ini tanggapan kepemimpinan Shabela Abubakar itu muncul dari Said Muslim, Pemerhati Politik dan Budaya di Aceh Tengah yang dikenal kerap memberi penilaian buruk atas kepemimpinan mantan bupati Kabupaten Aceh Tengah itu melalui tulisan-tulisan nya di sosial media.
Menurut Said Muslim Kabupaten Aceh tengah sangat membutuhkan sosok Shabela Abubakar sebagai pemberi kebijakan yang berpihak kepada masyarakat gayo.
“Seharusnya sayalah orang yang paling membenci Shabela Abubakar, saya pernah membuat tulisan di sosial media saya dengan cacian dan makian kepada beliau, namun setelah saya pahami Shabela Abubakar bukan saja pemimpin yang berpihak kepada masyarakat, tetapi beliau pemimpin tangguh menjaga marwah dan harga diri gayo,” ujar Said Muslim, Jumat (16/8/2024).
Ia juga mengatakan, salah satu kebijakan menjaga marwah dan harga diri gayo yang dilakukan Shabela Abubakar terjadi pada masa pandemi covid 19, dimana ditengah keterbatasan, Shabela Abubakar masih mampu melakukan keputusan yang berpihak kepada masyarakat Kabupaten Aceh tengah.
“Ditengah kebijakan Refocusing dan pengurangan anggaran daerah untuk penanganan covid 19, Shabela Abubakar masih mampu mengeluarkan kebijakan untuk tidak melakukan pengurangan gaji terhadap Aparatur Desa”. Tegasnya.
Terlebih ujar Said Muslim dimasa pandemi covid 19, sebanyak 3609 pegawai non ASN (tenaga kontrak dan honorer) yang bekerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah tidak di berhentikan.
“Kebijakan yang dilakukan dimasa-masa sulit itu menunjukan ketangguhan Shabela dalam memimpin Aceh Tengah, dan yang terpenting dengan keputusan itu dia jelas-jelas menjaga marwah dan harga diri gayo, tidak seperti kabupaten lain yang tega memotong gaji aparat desa, dan merumahkan ribuan tenaga kontrak dan Honorer,” Pungkasnya.
Sebelumnya Said Muslim mengatakan pernah memberikan nilai buruk pada masa kepemimpinan bapak Shabela Abubakar sebagai bupati kabupaten Aceh tengah, namun penilaian itu bertolak belakang dengan fakta-fakta yang ia temukan.
“Sebelumnya saya tidak tau, kasat mata saya menilai buruk kepemimpinan beliau dari narasi yang dibangun para elit di gayo. Namun setelah saya mencari tau banyak fakta yang menunjukan betapa beruntung Aceh tengah di pimpin bapak Shabela Abubakar, terutama di dua sektor kebangaan gayo, sektor pertanian dan sektor pariwisata, dimasa kepemimpinan nya dua sektor ini mulai berbenah, wisata maju pesat, dibuktikan banyak nya pengunjung wisata yang datang ke gayo, serta pembangunan sarana pendukung seperti hotel dan lain nya sangat pesat dimasa kepemimpinan bapak Shabela,” Jelas Said Muslim.
Dalam kesempatan ini ia juga menyuarakan, “Tidak ada pilihan lain bagi masyarakat kabupaten Aceh Tengah, haruslah bersabar menunggu Pilbup 2024 mendatang, agar Bapak Shabela Abubakar bisa melanjutkan program-program nya untuk memajukan Aceh Tengah”.
Bahkan, ia juga mengingatkan para pendukung SEDE untuk menunggu sambil senantiasa waspada. Sebab, begitu besar kekuatan yang sedang dimainkan pihak lain untuk menjatuhkan elektabilitas Bapak Shabela Abubakar.
“Mulai hari ini, kewaspadaan rakyat Aceh Tengah terhadap permainan kotor para elit akan berada pada tingkat maksimum. Pak Sahabela-Eka harus hati-hati karena Lawan-lawan politik bukan orang sembarangan. Mereka memiliki kekuatan duit besar, ” Tegasnya.
Diakhir kalimat nya Said Muslim mengatakan “Dulu saya terpengaruh dan membenci Shabela, namun saat ini saya sadar dan benar benar cinta dengan pola kepemimpinan Bapak Shabela Abubakar, banyak fakta dan bukti lain nya yang menunjukan keberhasilan beliau memimpin kabupaten Aceh Tengah,” Tutupnya. (Rel)