Foto : Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Ronny H, Kamis (1/5/foto/ist/dok)
Aceh Timur, haba RAKYAT — Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial, Ronny H, melontarkan kritik tajamnya kepada anggota legislatif di DPR Kabupaten Aceh Timur hasil pilihan kebanggaan masyarakat, agar dewan tidak melempem diam membisu sehingga tidak makan gaji buta dan jangan sampai jadi benalu tanpa rasa malu sedikitpun.
Ronny menyebutkan, banyak persoalan yang mesti disikapi dewan di daerah penghasil migas itu. ” Aneh sudah setahun dilantik koq gak jelas kerjanya apa, padahal selama ini makan gaji dari uang rakyat, tapi seolah tidak ada rasa tanggungjawab moralnya sedikitpun pada nasib rakyat, dan terkesan seperti tak ada dewan di Aceh Timur,” sebut Ronny dalam rilisnya pada, Rabu 30 April 2025.
Ronny merasa sangat heran melihat dewan yang banyak diam dan terkesan tak tahu apa – apa terhadap kebutuhan rakyat, bahkan jauh ketinggalan dari Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, yang rajin sidak ke sana kemari, mengupayakan berbagai upaya untuk memulihkan kondisi Aceh Timur yang sedang bangkrut.
” Aneh sekali prilaku dewan, entah dimana mereka saat bupati dan wakilnya pontang -panting ke sana kemari mengupayakan pemulihan Aceh Timur yang bangkrut, mereka dewan malah banyak diam dan terkesan tak berbuat apa – apa. Ironisnya lagi, diam – diam diduga malah bimtek ke Medan menghambur – hamburkan uang negara, kan aneh koq malah diam – diam, dimana moralnya itu?” ungkapnya.
Selain itu, Ronny juga mengungkap masalah klasik lainnya di Aceh Timur, seperti persoalan pegawai, perekonomian daerah dan kondisi kebangkrutan luar biasa serta kesejahteraan rakyat, Ronny menyoroti diamnya dewan terhadap problem perusahaan gas Medco yang tak kunjung jelas ceritanya, meski pun bupati sudah sempat menyentil perusahaan gas pengeruk hasil kekayaan alam Aceh Timur itu.
” Karena tertutup, kita gak tau apa kerja dewan selama ini, padahal mereka diam – diam rajin mengambil gaji, mestinya kalau yang lain mereka tidak ngerti, setidaknya mereka bisa bersuara dan mengawasi sampai tuntas persoalan perusahaan gas PT. Medco yang hingga kini sama tidak jelasnya soal transparansi hasil kekayaan alam yang sudah dikeruk selama ini, ini anehnya mereka diam seperti tidak ada dewan di sini,” ketusnya.
Aktivis pengkritik cadas ini meminta para pimpinan parpol segera merecall atau PAW seluruh dewan yang dinilai tidak bekerja dan tidak ada manfaatnya sama sekali untuk rakyat serta kemajuan Aceh Timur. Agar hal itu tidak secara terus- menerus merugikan masyarakat dan daerah.
” Kalau dewan ini terus diam, maka yang ditugikan itu adalah masyarakat dan daerah, karena semestinya setiap aspirasi masyarakat dapat diperjuangkan oleh wakilnya di parlemen, jangan malah kehadiran mereka di parlemen hanya jadi benalu bagi daerah dan membebani negara, tanpa ada manfaat sama sekali setelah dipilih rakyat,” tegas Ronny.
Alumni Universitas Ekasakti ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat terus menyoroti dan mengkritik keras persoalan diamnya wakil rakyat ini, agar tidak menjadi benalu bagi daerah.
” Saya mengajak kawan – kawan semua menyoroti mereka secara terus menerus berikut parpolnya, kita mengajak rekan media dan LSM yang kritis untuk secara terus- menerus menyoroti ini, jangan sampai para anggota dewan itu hidup sebagai benalu di negeri ini, tanpa ada manfaatnya bagi bangsa dan negara, ” pungkas Ronny.
(Raiz Azhary)