Aceh Tengah – haba RAKYAT | Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Perduli Kampung Aceh Tengah (AMMPK-AT), mendesak copot Kajari Aceh Tengah, melalui aksi demo di Gedung Kejari setempat.
Orasi disampaikan para pendemo, Senin pagi (19 Mei 2025), selain menuntut pencopotan Kajari, diwarnai pemasangan Spanduk bertuliskan “Kajari Mafia Dana Desa” di Plang kantor Kejaksaan setempat.
Aliansi juga meminta pengusutan terkait keterlibatan oknum Kejaksaan diduga dalang intervensi penggunaan Anggaran Dana Desa, bermodus kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang selama ini bermain di Aceh Tengah.
Salah seorang orator demo, Afhdal, dalam aksinya menyampaikan, titipan kegiatan Kejaksaan dalam bentuk Bimtek, sangat merugikan pihak desa karena tanpa adanya Musrembang di desa.
Selanjutnya aksi damai mahasiswa dikawal aparatur hukum dari Kepolisian Aceh tengah, meminta kehadiran Kepala Kejaksaan di luar gedung.
Namun, Kejari hanya dapat memfasilitasi pertemuan di dalam gedung terhadap perwakilan massa aksi demo tersebut.
Dalam pertemuan antar AMMPK dan Kejari, Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tengah Andi Hendrajaya, membantah adanya keterlibatan Jaksa dalam kegiatan Bimtek.
“Saya menjawab dengan sejelas jelasnya, saya sudah diperiksa Kejaksaan Agung. Terkait Dana Desa, dapat saya sampaikan bahwa saya sebagai Kajari tidak pernah dilibatkan dalam rapat, atau dokumentasi gambar terkait dana desa,” sanggahnya.
Andi juga menerangkan, saat ini Kejaksaan kurun waktu dua bulan kebelakang, telah melakukan sosialisasi dan himbauan ke desa desa melalui Pemda dan SKPK di Aceh Tengah, untuk melaporkan bila ada oknum yang menjual nama Kejaksaan.
Sementara Afdhal dikesempatan itu, menanggapi pernyataan Kajari menegaskan akan melakukan pelaporan ke KPK dan Kejagung.
Pihaknya menekankan bahwa telah mengantongi bukti bukti terkait transaksi Bimtek, beserta aliran dana ke berbagai pihak terlibat.
“Kami akan menindaklanjuti aksi dengan melayangkan surat dan bukti ke KPK dan Kejagung dan dapat dipastikan surat tersebut sudah sampai sore ini sekira pukul 4 sore”. Tegasnya.
Kepada media, Afdhal selaku Ketua HMI Takengon – Bener Meriah, menyampaikan bahwa mahasiswa akan melakukan aksi demo “Copot Kajari jilid dua” seusai respon Kejagung. (Rel – Erwin)