DAERAH  

Asa Baru Fitri Adelia Lubis Bangkit Berkat BPJamsostek dan Kepedulian Dolly Pasaribu

Dolly Pasaribu saat bersama Fitri Adelia Lubis, mahasiswi UIN Syahada Padangsidimpuan, usahanya dalam meraih cita-cita sebagai seorang guru, warga Desa Sorimanaon, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan.

TAPANULI SELATAN – haba RAKYAT l
Fitri Adelia Lubis, mahasiswi UIN Syahada Padangsidimpuan, warga Desa Sorimanaon, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara menjalani hidup yang tidak mudah.

Di tengah usahanya meraih cita-cita sebagai seorang guru, cobaan besar menimpanya, ia kehilangan sosok ibu yang selama ini menjadi pilar utama dalam keluarganya.

Kehilangan ini bukan hanya merampas kehangatan rumah, tetapi juga membuat Fitri khawatir akan keberlanjutan hidup dan pendidikan yang selama ini ia perjuangkan.

Sebagai anak sulung, tanggung jawab dan beban mental semakin berat untuk memastikan keluarganya tetap bertahan.

Kecemasan dan ketidakpastian tentang masa depan sempat menghantui Fitri, yang sedang berada di tengah-tengah perjalanan menuju impiannya menjadi seorang pendidik.

Namun, di saat gelap itu, secercah harapan datang melalui program Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan, sebuah program yang didukung penuh oleh Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu.

Fitri terdaftar sebagai ahli waris, dan manfaat yang ia terima dari program ini memberikan jaminan bagi keberlanjutan hidup keluarganya.

Biaya pendidikan yang sempat ia khawatirkan kini dapat dipenuhi, dan impian untuk menjadi guru—sesuatu yang didorong oleh semangat almarhum ibunya—masih bisa ia kejar.

“Rasa nyaman dan aman atas keberlanjutan dan terjaminnya masa depan pekerja serta keluarga adalah salah satu tujuan utama dari adanya perlindungan sosial ini,” ungkap Dolly Pasaribu dalam salah satu pesan inspirasionalnya kepada masyarakat.

Bagi Fitri, BPJS Ketenagakerjaan adalah lebih dari sekadar jaminan finansial—ini adalah simbol kepedulian dan perlindungan bagi mereka yang telah berjuang di sektor ketenagakerjaan.

Manfaat yang ia terima menginspirasi dirinya untuk terus melanjutkan pendidikannya tanpa rasa takut akan masa depan.

“Saya ingin membanggakan orang tua, khususnya almarhum ibu, dan membuktikan bahwa meskipun kehilangan pegangan hidup, saya tidak akan menyerah untuk mencapai impian menjadi guru,” ujar Fitri dengan tekad yang kuat.

Pesan Dolly Pasaribu kepada anak-anak muda di Tapanuli Selatan seperti Fitri sangat jelas: “Jangan pernah menyerah dengan keadaan. Sesulit apapun tantangan yang kita hadapi, selalu ada jalan untuk bangkit dan mengejar mimpi. Saya percaya anak-anak muda di Tapanuli Selatan memiliki potensi luar biasa untuk mengubah nasib mereka dan membuat orang tua serta keluarga bangga. Teruslah berusaha, berdoa, dan jangan takut bermimpi besar.”

Kisah Fitri adalah cerminan bagaimana perlindungan sosial dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang sedang menghadapi kesulitan terbesar.

Program ini tidak hanya memberikan bantuan ekonomi, tetapi juga memberikan harapan dan kepercayaan diri bagi generasi muda untuk terus melangkah maju.

Diketahui, selama menjabat Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, dengan segala upayanya mendukung perlindungan jaminan sosial bagi pekerja di wilayahnya.

Ia (Dolly) telah menciptakan landasan di mana generasi muda bisa tetap fokus pada cita-cita mereka, meskipun keadaan hidup tidak selalu mudah.

Kisah haru Fitri Adelia Lubis mengajarkan kita untuk lebih peduli akan masa depan anak-anak yang kehilangan orang tua—orang-orang yang bekerja keras demi kebahagiaan keluarga mereka.

Dengan keberlanjutan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan, anak-anak seperti Fitri dapat bebas cemas, melanjutkan pendidikan, dan berjuang untuk masa depan yang lebih baik.

Rahmat Nduru/hR