Lhoksukon, haba RAKYAT
Ribuan jamaah memadati Masjid Baitul ‘Atiiq, Meunasah Geumata, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, pada Minggu, 16 Februari 2025, dalam rangka peringatan Milad ke-4 Sirul Mubtadin Ranting Lhoksukon dan Matangkuli. Acara ini menjadi momentum kebersamaan bagi jamaah Sirul Mubtadin, yang dihadiri sekitar 2.000 orang dari berbagai kalangan, termasuk alim ulama, pimpinan dayah dan balai pengajian, masyarakat umum, unsur Muspika dari kedua kecamatan, anggota DPRK Aceh Utara, serta rombongan Sirul Mubtadin dari Aceh Utara dan pusat. Acara ini dipandu dengan penuh khidmat oleh Dr. (C). Ir. Tgk. Muhammad Hatta, SST. MT, Koordinator Humas dan Kerjasama Politeknik Negeri Lhokseumawe, yang dikenal sebagai moderator ternama dalam berbagai forum ilmiah dan keagamaan.
Momen istimewa dalam peringatan milad ini adalah prosesi peusijuek Bupati Aceh Utara H. Ismail A. Jalil, SE. MM, yang lebih dikenal dengan Ayahwa. Sebagai politisi Partai Aceh yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRK Aceh Utara dan Anggota DPRA, kehadiran Ayahwa dalam acara ini menjadi simbol harapan bagi masyarakat. Prosesi peusijuek ini bukan sekadar seremonial, melainkan ungkapan doa dan restu dari para ulama dan jamaah agar kepemimpinannya mampu membawa perubahan nyata bagi Aceh Utara. Besok, ia akan dilantik secara resmi oleh Gubernur Aceh di Kantor DPRK Aceh Utara. Kehadirannya disambut penuh antusias oleh jamaah, yang melihatnya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan daerah.
Kegiatan ini semakin khidmat dengan tausiah yang disampaikan oleh Tgk. H. Zulkarnaen Juned atau lebih dikenal sebagai Ayah Blang Panyang, pimpinan Dayah Safinatussalamah Blang Panyang, Lhokseumawe. Selain sebagai ulama kharismatik, Ayah Blang Panyang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Rabithah Thaliban Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan dakwah dan membangun masyarakat yang religius dan berakhlak.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Abi Isa Muhammad Isa Hanafiah, dana yang berhasil dikumpulkan dari berbagai jamaah di tempat pengajian di Lhoksukon dan Matangkuli mencapai 32 juta. Sementara itu, Abi Budiman Ibni Puteh, Koordinator Sirul Mubtadin Ranting Lhoksukon dan Matangkuli, dengan penuh haru menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran jamaah dan para tamu undangan, terutama kepada Bupati Aceh Utara yang akan segera dilantik. Dengan suara penuh ketulusan, ia menegaskan bahwa doa dan dukungan para jamaah akan selalu menyertai pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi Aceh Utara.
“Kami bukan siapa-siapa, hanya sekelompok hamba Allah yang berharap negeri ini diberkahi. Kami siap mendoakan dan mendukung kepemimpinan Bupati Aceh Utara menuju Aceh Utara yang bangkit dan maju. Semoga Allah meridai perjuangan ini,” ungkap Abi Budiman dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa jamaah Sirul Mubtadin Ranting Lhoksukon dan Matangkuli telah berhasil menyediakan satu unit mobil jenazah hasil dari partisipasi jamaah. Namun, mengingat jumlah desa di dua kecamatan tersebut yang mencapai lebih dari 100 desa, ia menekankan bahwa masih diperlukan satu unit tambahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ayahwa H. Ismail A. Jalil, SE. MM, secara pribadi menyatakan komitmennya untuk membantu pengadaan armada tambahan dengan menyumbangkan 40 juta. Sumbangan ini disambut dengan penuh syukur oleh jamaah dan panitia, yang berharap bantuan tersebut dapat mempercepat pengadaan mobil ambulans guna melayani masyarakat yang membutuhkan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Sirul Mubtadin Pusat, Abi Armiansyah, serta Wakil Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Tgk. Mawardi, SE (Tgk. Adek), seorang politisi dari Partai Aceh, yang turut memberikan sambutan. Keduanya mengapresiasi kekompakan jamaah Sirul Mubtadin dalam membangun solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Milad ke-4 Sirul Mubtadin Ranting Lhoksukon dan Matangkuli ditutup dengan ceramah agama dan doa yang disampaikan oleh Ayah Blang Panyang, kemudian dilanjutkan dengan khanduri bersama seluruh jamaah dan tamu undangan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat persaudaraan dan semangat kebersamaan dalam mendukung pembangunan masyarakat berbasis nilai-nilai keislaman. (Lie)