Aceh Utara, haba RAKYAT | Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, M.Si, mengapresiasi kinerja Polres Aceh Utara dalam membina Kamtibmas masyarakat. Kedekatan polisi dan masyarakat dapat terlihat dalam berbagai kegiatan, salah satunya dalam momen memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI yang berlangsung beberapa waktu lalu serta pada momen-momen lainnya.
Demikian antara lain diungkapkan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi dalam sambutannya pada acara pengukuhan atas peningkatan tipe Pospol Lapang menjadi Polsubsektor Lapang, serta menyukseskan program “Aceh Hijau” dengan penanaman 7.700 pohon mangrove di kawasan TPI Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang Aceh Utara, Selasa (23/08).
“Selaku Pj Bupati Aceh Utara, kami memberikan apresiasi kepada Kapolres Aceh Utara atas kerja keras selama ini, sehingga Pospol Lapang hari ini sudah berubah status menjadi Pol Subsektor Lapang,” ujar Azwardi.
Dikatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77 tahun. Peningkatan status Pospol menjadi Polsubsektor tersebut atas dasar pemikiran bagaimana Polri dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Ke depan Polsek Lapang sebagai perpanjangan tangan Polres Aceh Utara yang dapat memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien kepada masyarakat.
“Saya bangga dan merasa gembira dengan kenaikan status tersebut,” ucapnya.
Azwardi melanjutkan, kenaikan status ini merupakan prestasi Kapolres Aceh Utara. Akan tetapi, untuk kenaikan status dari Polsubsektor menjadi Polsek, maka peran Polri tentunya perlu ditingkatkan lagi. Karena Polri menjadi pengayom masyarakat, juga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban tetap terjaga bahkan lebih ditingkatkan. Peningkatan status ini tentunya sesuai kebutuhan, yaitu melalui analisa dan evaluasi.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tugas-tugas pemerintahan lainnya, namun di sisi lain Kepolisian Sektor sebagai institusi yang setingkat Distrik dan sekaligus sebagai unsur koordinasi Muspika, yang selama ini hanyalah diemban Polsubsektor yang tingkat pelayanan maupun penempatan personil sangatlah terbatas, terang Azwardi.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya hambatan dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat Polsek, khususnya dalam memberikan pelayanan Polri kepada masyarakat, imbuhnya.
Mengingat akhir-akhir ini lanjut Azwardi, persoalan narkoba dan judi online telah menjadi momok dan masalah yang sangat krusial di tengah-tengah masyarakat kita. “Narkoba dan judi online saat ini bukan hanya merambah kawasan perkotaan, tetapi juga telah melanda hingga pelosok gampong dan dusun. Kita sangat khawatir, jika tidak cepat diantisipasi,” kata Azwardi.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara siap membantu, mendukung dan memfasilitasi, setiap upaya pencegahan narkoba dan judi online. “Mari kita dorong terciptanya masyarakat Aceh Utara yang bersih dan bebas dari jeratan narkoba,” ajak Pj Bupati Azwardi.
Kepada Kapolsubsektor Lapang beserta seluruh anggota diharapkan agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat untuk menciptakan Kamtibmas yang lebih baik.
“Segera lakukan konsolidasi, adaptasi yang intensif serta kembangkan inovasi dan kerjasama yang kreatif ke dalam maupun ke luar guna menjalin hubungan yang baik dengan instansi Pemerintah dan TNI setempat serta tokoh masyarakat yang ada di daerah ini,” pintanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, SIK, MM mengatakan, Polsubsektor ini membutuhkan proses lagi untuk dapat menjadi Polsek. Dengan dibangunnya Subsektor ini, polisi dengan masyarakat di sini diharapkan semakin dekat dan memudahkan pelayanan.
“Kami tetap semangat dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan kami yakin masyarakat di sini masih mencintai polisi,” kata Riza optimis.
Untuk itu, Riza sangat mengharapkan dukungan tokoh masyarakat dan segenap elemen yang ada untuk mendorong kinerja kepolisian ke arah yang lebih baik.
Kegiatan pengukuhan Polsubsektor Lapang dan penanaman mangrove ini ikut dihadiri pejabat jajaran Forkopimda, anggota MPU Aceh Utara Waled Muzakir, Kadis DLHK Teuku Cut Ibrahim, anggota DPRK Aceh Utara Mulyadi Hanafiah dan Muspika serta tokoh masyarakat setempat. (Yoes/hR)