Dokumentasi suasana di area Bandara Alas Lauser Agara, Jum’at (13/5/2022), terkait arus balik mudik sekolah lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M. (Poto/hr/Sadikin)
Kutacane, haba RAKYAT | Perkembangan sarana udara Bandara Alas Lauser Aceh Tenggara menuju kota Banda Aceh, beberapa tahun ini diminati sebagai sarana transportasi mudik warga Agara, termasuk para mahasiswa-mahasiswi kabupaten tanah Alas Aceh Tenggara,.
Dalam kiprah sarana transportasi lewat udara ini, ternyata hemat energi juga hemat waktu, serta aman, ungkap Putri dan kawan kawannya sebagai calon penumpang pesawat yang ingin kembali ke semester kuliahnya di salah satu perguruan negeri Banda Aceh itu, Jum’at (13/5/2022).
Terkait ongkosnya dikatakan salah seorang calon penumpang pesawat lainya bernama Pak Amin, tidak jauh beda dengan darat, seperti lewat darat kalau langsung dengan angkutan minibus L-300 juga mencapai biaya 300 ribuan, tambah makan minum di jalan.
“Apalagi bagi kaum lelaki tentu ditambah rokok, sehingga biaya juga mencapai empat ratusan lebih, sehingga belum lagi badan kita penat diperjalanan hingga 15 jam dari Aceh Tenggara menuju kota Banda Aceh,” ujar Amin.
Sementara di pesawat Susi Air dari Aceh Tenggara menuju Banda Aceh, diketahui hanya 4 ratus 39 ribu rupiah, kecuali dari Banda Aceh ke Aceh Tenggara, sekitar 5 ratus 40 ribuan.
Sehingga pertimbangan ekonomi subsidi Pemkab Agara ini, sungguh terbantu bagi sarana transportasi warga Aceh Tenggara, maupun mahasiswa-mahasiswi mudik dan kuliah balik.
Oleh karena itu mereka berharap kepada Pemkab Aceh Tenggara dan provinsi Aceh, agar program dimasukan nya pesawat berbadan sedang, ukuran seat 75 orang.
“Sudah saatnya dilakukan operasional di Bandara Alas lauser Aceh Tenggara, baik menuju Banda Aceh dan sekitarnya, sesuai minat penguna jasa sarana transportasi udara ini. Karena semakin hari semakin diminati, apalagi terbukti untuk booking tiket satu atau dua minggu, baru dapat kursi pulang kuliah,” ucap Putri dan kawan-kawan.
Pelaksana bagian tiket pesawat Susi Air Agara, Siti kepada media haba RAKYAT, membenarkan saat mudik hari raya dan tahun baru, penumpang mengalami peningkatan seperti pada saat ini. Untuk usulan pesawat kapasitas hingga 75 penumpang, bukan kewenanganya dalam menentukan, karena pihaknya hanya sebagai bidang pelayanan.
Sementara itu di lokasi bandara, wartawan masih merasa kesulitan saat pengambilan dokumen foto, untuk perkembangan kemajuan Bandara Alas Lauser Aceh Tenggara, karena diduga kurang komunikatifnya pihak pengelola baik karyawan maupun karyawati. (Sadikin)