Pemkab Tapsel dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional I, mengelar rapat dalam menyepakati kerja sama strategis untuk relokasi warga serta pemulihan ekonomi masyarakat terdampak bencana. Foto : Rahmat Nduru/haba RAKYAT.
TAPANULI SELATAN – haba RAKYAT l Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) bergerak cepat menangani dampak bencana banjir dan longsor yang melanda hampir seluruh wilayah. Melalui rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati, Rabu (10/12/2025), Pemkab Tapsel dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional I menyepakati kerja sama strategis untuk relokasi warga serta pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.
Bencana hidrometeorologi beruntun sebelumnya menghantam 14 dari 15 kecamatan, menyebabkan kerusakan parah di sejumlah desa. Desa Garoga dan Hapesong Baru (Batangtoru), Desa Tandihat (Angkola Selatan), serta Desa Batu Godang (Angkola Sangkunur) menjadi wilayah paling terpukul. Tak hanya rumah warga rusak, sekitar 5.000 hektare sawah tertimbun lumpur setinggi tiga meter, mengancam ketahanan pangan dan potensi tanam jangka panjang.
Bupati Tapanuli Selatan H. Gus Irawan Pasaribu menegaskan bahwa relokasi warga adalah langkah yang harus dilakukan segera.
“Hunian sementara menjadi kebutuhan mendesak. Kepastian tempat tinggal sangat penting untuk menjaga keamanan dan kondisi psikologis warga,” ujar Bupati.

Menanggapi kebutuhan tersebut, PTPN IV Regional I menyatakan komitmen penuh. Perusahaan menyediakan lahan untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) di tiga desa paling terdampak yakni, Desa Hapesong Baru, Tandihat, dan Batu Godang. Seluruh lokasi telah mendapatkan persetujuan lewat musyawarah desa dan disahkan melalui surat resmi para kepala desa.
Untuk mempercepat proses pembangunan Huntara oleh BNPB, kedua pihak sepakat menggunakan skema pinjam pakai lahan dengan tujuan tertentu. Skema ini dipilih karena proses pelepasan aset negara memerlukan waktu yang panjang. Namun demikian, proses administratif pelepasan aset tetap dilanjutkan oleh tim teknis gabungan.
Selain penanganan hunian, rapat juga menyoroti kondisi ekonomi masyarakat, terutama petani yang kehilangan lahan akibat rusaknya sawah dan kebun.
Ran/hR
Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.







