Jakarta, haba RAKYAT I Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengabarkan saat ini lebih dari 5.000 orang tewas dan sedikitnya 10.000 korban lainnya hilang, selain itu sekitar 20.000 ribu yang selamat telah mengungsi akibat bencana banjir menyebabkan dua bendungan jebol di Kota Derna Libya.
Terkait bencana besar tersebut, Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, meminta kepada pemerintah Indonesia agar segera menyalurkan bantuan kepada korban di Libya akibat bencana banjir besar itu.
Menurut Haji Uma, saat ini dirinya telah berkomunikasi lewat hanphond selulare nya dengan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha.
Berdasarkan hasil dari komunikasi itu lah, Haji Uma memperoleh informasi bahwa Pemerintah Libya telah menyampaikan permintaan bantuan internasional. Sedangkan pemerintah indonesia sendiri sedang berkoordinasi dan mengidentifikasi bentuk bantuan yang akan dikirimkan kesana.
“Informasi pihak Kemenlu, pemerintah indonesia sedang mengkoordinasikan bentuk bantuan yang akan dikirim ke Libya. Kita meminta bantuan ini segera disalurkan guna secepatnya membantu pemerintah disana dalam penanganan kondisi darurat paska bencana”, sebut Haji Uma.
Haji Uma menerangkan, menurut informasi dari Kemenlu sekitar 300 WNI yang terdaftar KBRI Tripoli dinyatakan selamat, termasuk 10 WNI yang berdomisili di Libya Timur.
Mengantisipasi adanya WNI yang tidak terdaftar, Kemenlu meminta jika ada warga Indonesia yang hilang kontak dengan anggota keluarganya untuk melapor.
“Bagi masyarakat Aceh khususnya dan juga indonesia umum nya, segara laporkan jika merasa kehilangan kontak dengan anggota keluarga yang sedang berada di Libya hotline 24 jam yang dibuka KBRI Tripoli dengan nomor +218 94 481 5608”, imbau Haji Uma meneruskan informasi dari Direktur Ditjen Perlindungan WNI & BHI Kemenlu RI.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Libya sendiri telah menyampaikan permintaan bantuan internasional dan saat ini sejumlah negara telah menyatakan komitmen untuk segara mengirim bantuan.
Pemerintah Indonesia sendiri saat ini sedang melakukan koordinasi dan identifikasi untuk bentuk bantuan yang akan dikirim ke Libya. (Raiz Azhary)