Bawaslu gelar kegiatan Media Gathering Expose pelaksanaan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Lampung tahun 2024, berlangsung di D’sos Cafe fan Resto Kalinda. Foto : Ist/Falahuddin/haba RAKYAT.
LAMPUNG SELATAN – haba RAKYAT | Bawaslu menggelar kegiatan Media Gathering Expose pelaksanaan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta Bupati dan wakil Bupati tahun 2024 di Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan ini berlangsung di D’sos Cafe fan Resto Kalinda. Pada hari Jum’at (24/1/2025) siang hari. Yang dihadiri oleh Iptu Wariki Kapolres Lampung Selatan, Rio Dwi Putra dari Kejaksaaan Mentri Lampung Selatan, 150 awak media, baik dari media elektronik, televisi, media online dan surat kabar.
Dalam sambutan nya Iptu Wariki mengatakan, bahwa “Media gathering diadakan dalam rangka komunikasi yang baik antara KPU, Bawaslu, Polisi, Polri dengan awak media untuk bersama-sama mensukseskan pilkada di kabupaten Lampung Selatan”, katanya.
Dalam proses tahapan pemilu tahun 2024 ini membuka ruang kepada media pers untuk menyampaikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait dengan tahapan-tahapan pemilu yang akan dilaksanakan. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak mengetahui sejauh mana tahapan yang kpu, bawaslu, laksanakan pada saat ini. Serta peran penting bagi pengamatan wilayah, lalu koordinasi dengan instansi terkait bekerja sama dengan TNI, Polisi Bawaslu, KPU dan pemerintah daerah untuk memastikan acara pilkada berjalan sukses, lancar dan tanpa ada hambatan, tuturnya.
Untuk menindaklanjuti adanya pelanggaran-pelanggaran selama pilkada yaitu tujuan dari kabespolri bersama bawaslu yakni menangani pelanggaran dalam penegak hukum, melakukan pengawasan dilapangan dengan membentuk centra Gakkumdu.
Gakkumdu merupakan pusat tindak pidana pemilu yang terdiri dari unsur bawaslu, polri, dan jaksa. Bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan pola penanganan pidana pemilu, ucapnya.
Dari Kejaksaaan Mentri Rio Dwi putra menyampaikan bahwa “Kami melakukan pemantauan, dan menetralisir ancaman, gangguan dan hambatan. Karna masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan pilkada pencoblosan hanya 61%, sisanya 39% tidak ikut berpartisipasi dalam pencoblosan”, ucapnya.
Untuk harapannya kedepan, awak media diharapkan pula turut mengedukasi masyarakat agar bisa bersama-sama mensukseskan pilkada dengan datang ke TPS saat pemilihan nanti. Awak media juga berperan mengedukasi masyarakat dengan harapan tingkat partisipasi pemilu juga meningkat dan pilkada berjalan aman, tertib, demokratis, dan tanpa kendala apapun.
FWL/hR