Sigli, haba RAKYAT | Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat ditunggu -tunggu oleh umat Islam, karena di bulan ini umat Islam diwajibkan untuk berpuasa satu bulan penuh. Ramadan adalah bulan kesembilan dari total 12 bulan menurut kalender Qomariyah (Hijriah) yang berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan Bulan bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Tidak lama lagi, bulan Ramadan 1443 H akan hadir kembali. Untuk menyambut kedatangan bulan Ramadan 1443 H, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), merupakan institusi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah.
BMKG telah mempersiapkan diri dengan informasi data -data hilal dan rencana pengamatan (Rukyat) hilal di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas -ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat, jelas Kepala BMKG Stasiun Aceh Besar, Andi Azhar Rusdim. S.Si, M.Sc, Rabu (30/03/2022).
“BMKG melaksanakan pengamatan/observasi (Rukyat) Hilal awal bulan Qamariah (Hijriyah) setiap awal bulan Qomariyah (minimal 12 kali dalam satu tahun). Dalam rangka penentuan awal bulan Ramadan 1443 H (2022 M), BMKG akan melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Jum’at, 1 April 2022 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia mulai dari Aceh hingga Merauke Papua,” jelasnya lagi.
Disampaikan juga, mekanisme pengamatan dilakukan dengan memanfaatkan/menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi. Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya Hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat.
Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal
Menurut Andi Azhar Rusdim, dalam data hisab BMKG terdapat beberapa informasi seperti waktu konjungsi (ijtimak), terbenam Matahari, ketinggian hilal, elongasi, umur bulan, lag, fraksi iluminasi bulan serta objek astronomi lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal.
“Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtimak adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Ramadan 1443 H terjadi pada hari Jum’at, 1 April 2022 M, pukul 13.24 WIB atau 14.24 WITA atau 15.24 WIT. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati,”ujarnya.
Lanjutnya, di wilayah Indonesia pada tanggal 1 April 2022, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.43 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48 WIB di Sabang, Aceh.
“Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 April 2022 di wilayah Indonesia,” terangnya.
Pada 1 April 2022 saat Matahari terbenam, ketinggian Hilal di Indonesia berkisar antara 1,11° di Jayapura, Papua sampai dengan 2,19° di Tua Pejat, Sumatera Barat. Tinggi Hilal merupakan besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di Horizon teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.
Untuk elongasi atau jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi berkisar antara 2,87° di Merauke, Papua sampai dengan 3,46° di Sabang, Aceh. Adapun umur bulan berkisar antara 2,31 jam di Merauke, Papua sampai dengan 5,39 jam di Sabang, Aceh.
Lag atau selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari berkisar antara 6,44 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat. Kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,06 % di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 % di Sabang (Aceh), urainya.
Pengamatan Hilal awal bulan Ramadan 1443 H (2022 M) di Aceh akan dilaksanakan oleh UPT BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar dengan Kanwil Agama Provinsi Aceh serta Ormas islam yang ada di Aceh. Pengamatan Hilal bertempat di Gedung Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar. Berdasarkan data hisab, ketinggian hilal di lokasi pengamatan 2° 4’ 36”, umur bulan 5 jam 23 menit serta elongasi 3° 27’ 32”.
“Berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal yang teramati oleh BMKG sejak tahun 2008 yang dihubungkan dengan data-data hilal awal Ramadan 1443 H tanggal 1 April 2022 M saat matahari terbenam, maka hilal awal bulan Ramadan 1443 H berpotensi kecil untuk dapat terlihat/teramati,” kata Andi Azhar Rusdin.
Masyarakat luas dapat ikut melihat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1443 H hari Jum’at, 1 April 2022 pada sore hingga petang, secara langsung online (live streaming) dengan mengakses laman BMKG http://www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing -masing.
Untuk mengawali bulan Ramadan 1443 H (2022 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 1 April 2022 malam, setelah sidang isbat.
Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi (Instagram/Twitter: @infobmkg dan @stageof.acehbesar), website (http://www.bmkg.go.id).
“Atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): infobmkg. Cocokan jam anda ke Tanda Waktu Standar Nasional Indonesia di jam.bmkg.go.id atau ntp.bmkg.go.id,” himbau Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, S.Si., M.Si.(AA/hR)