Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan, MS. saat membuka Festival Debus Aceh Selatan, yang digelar di alun-alun Kota Tapaktuan, Aceh Selatan. Foto : Khaifi/haba RAKYAT.
TAPAKTUAN – haba RAKYAT l Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan, MS. secara resmi membuka Festival Debus Aceh Selatan yang digelar di alun-alun Kota Tapaktuan, Selasa malam (09/09/2025), Ribuan masyarakat tampak antusias memadati lokasi acara untuk menyaksikan atraksi seni tradisional Debus yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.
Dalam sambutannya, Bupati H. Mirwan.MS., menyampaikan bahwa Festival Debus merupakan agenda penting dalam kalender budaya Aceh Selatan. Menurutnya, seni Debus tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai sejarah, religi, dan filosofi keberanian yang patut dilestarikan.
Debus adalah warisan leluhur kita yang sarat makna. Selain menunjukkan kekuatan fisik, Debus juga mengajarkan keteguhan iman dan keberanian. Melalui festival ini, kita ingin generasi muda mencintai budayanya sekaligus menjadikan Debus sebagai daya tarik wisata,” ujar Bupati.
Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan rapa’i oleh Bupati bersama unsur Forkopimda Aceh Selatan, disambut riuh tepuk tangan masyarakat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan atraksi Debus dari sejumlah sanggar seni, yang menampilkan pertunjukan menahan senjata tajam, api, hingga benda keras lainnya. Setiap atraksi membuat penonton berdecak kagum sekaligus tegang.
Ketua panitia pelaksana, Tgk. Muhassibi, dalam laporannya menyampaikan bahwa festival ini diikuti oleh puluhan sanggar seni dari berbagai kecamatan di Aceh Selatan Selain mempertunjukkan Debus, festival ini juga menampilkan berbagai kegiatan pendukung, seperti pameran kuliner khas Aceh, bazar UMKM, dan perlombaan seni budaya. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Salah seorang tokoh masyarakat, H. Jamaluddin, mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang konsisten mengadakan festival budaya. “Kami sangat bangga karena pemerintah tidak melupakan budaya asli kita. Anak-anak muda perlu sering menyaksikan pertunjukan seperti ini agar tidak tergerus oleh budaya luar,” katanya.
Sementara itu, Darlina salah seorang pengunjung asal Kluet Utara , mengaku sengaja datang ke Tapaktuan untuk menyaksikan festival tersebut. “Saya baru pertama kali melihat atraksi Debus secara langsung. Ternyata sangat luar biasa dan membuat merinding. Semoga kegiatan seperti ini terus ada setiap tahun,” ujarnya dengan wajah sumringah.
Festival Debus rencananya akan berlangsung selama satu minggu sejak tanggal 12 –19 September, dengan puncak acara berupa atraksi gabungan dan penyerahan penghargaan bagi grup sangar terbaik. Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang mampu memperkuat identitas budaya Aceh Selatan sekaligus mendukung sektor pariwisata daerah.
Via/hR
Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.