DAERAH  

Bupati Aceh Timur Al-Farlaky Hadiri Festival Bunin

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky S.HI., M.Si, didampingi Ketua TP-PKK Aceh Timur Ny. Lismawani Iskandar Al-Farlaky saat membuka Festival Bunin yang digelar di Gampong Bunin Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Selasa 22/4/2025. Foto : SARA/haba RAKYAT.

SERBAJADI, ACEH TIMUR – haba RAKYAT l Gampong Bunin Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur mengelar Festival Bunin di desa setempat. Suasana desa bermula tenang berubah menjadi ramai sejak pagi dipenuhi warga, Selasa 22/4/2025.

Warga Bunin berkumpul menyambut para  tamu-tamu penting yang datang dari berbagai daerah. Salah satunya, hadir Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky S.HI., M.Si, bersama Ketua TP-PKK Aceh Timur Ny. Lismawani Iskandar Al-Farlaky.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh Timur, para Asisten, Kepala OPD Aceh Timur, dan sejumlah para tamu undangan penting lainnya. 

Perjalanan menuju Desa Bunin bukanlah hal yang mudah. Dari jalur utama jalan Medan–Banda Aceh, butuh waktu sekitar dua jam menempuh desa terpencil tersebut. Tetapi bagi Bupati Al-Farlaky, Festival Bunin adalah agenda yang tak ingin ia lewatkan begitu saja.

“Saya membuat jadwal khusus untuk bisa  hadir kesana, karena kegiatan ini penting, bukan hanya dari sisi budaya, tetapi juga sebagai kampanye menjaga lingkungan hutan,” kata Al-Farlaky saat mengawali Perayaan tersebut.

Kedatangan Bupati Al-Farlaky disambut secara adat istiadat. Beliau beserta istri mengenakan pakaian tradisional Gayo Lokop dalam prosesi “Pemulia Raja” tanda penghormatan bagi tamu yang dianggap penting. Setelah itu, acara dibuka dengan Tari Saman versi Lokop dan tampilan Seniman lokal Group Band Maimunzir.

Penampilan ini menjadi salah satu daya tarik utama festival Bunin. Ada juga membaca puisi karya sastrawan Aceh Fikar Waeda yang asli putra Gayo dengan pengalaman seninya dikancah nasional. Dalam penampilannya ia di festival bunin ini membawakan dua karya berjudul, “Batu dan Kopi”.

Festival Bunin adalah Suatu kegiatan tahunan yang digagas oleh Yayasan HAKA. Tujuannya memperkuat identitas budaya masyarakat Gayo dan sekaligus menyuarakan pentingnya menjaga hutan.

Bupati Al-Farlaky menyampaikan Bunin dikenal sebagai bagian surga tersembunyi di pelosok Aceh Timur. Dikelilingi hutan Leuser dan kaya akan sumber daya alamnya, terutama air bersih yang melimpah, kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan dilestarikan secara berkelanjutan.

“Potensi tersebut perlu dikelola dengan aturan hukum yang jelas dan berpihak pada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur akan hadir mendukung penuh pengembangan sumber daya alam ini,” sebut Al-Farlaky.

Desa Bunin itu sendiri berada di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser. Letaknya strategis, dengan lanskap hutan- hujan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna khas Sumatera.

“Bunin ini mempunyai sumber daya alam yang luar biasa. Memiliki satwa – satwa langka yang masih dilindungi hingga Bunin. Disini Pemerintah Aceh Timur berkomitmen penuh mendukung kampanye perlindungan satwa dan hutan terus kita menggalakan berbagai tingkat, baik itu tingkat nasional hingga internasional,” ujar Bupati Al-Farlaky.

Beliau juga mengajak, pentingnya promosi wisata berbasis kearifan lokal. Menurutnya, peran media sosial dan influencer sangat dibutuhkan, agar Bunin semakin dikenal khalayak luas di luar sana.

Lanjutnya, “Kalau promosi tepat dan semua pihak terlibat, perekonomian warga juga bisa ikut tumbuh,” katanya.

Bupati Al-Farlaky juga mendorong kolaborasi yang lebih erat antara desa, pemerintah daerah, aktivis lingkungan, dan para peneliti untuk mengembangkan kawasan ini secara berkelanjutan nantinya.

“Desa Bunin ini bisa menjadi contoh bagaimana pelestarian alam bisa berjalan seiring dengan penguatan ekonomi dan budaya masyarakat setempat,” pungkas Bupati Aceh Timur Al-Farlaky.

Festival Bunin ditutup dengan dialog singkat Bupati Al-Farlaky bersama warga Bunin,  menyampaikan harapan mereka agar kegiatan festival seperti ini terus berlanjut ke depannya, harap warga setempat.

SARA/hR