DAERAH  

Camat Kota Langsa Bantah Tudinggan Terhadap Bawahannya

Foto. Pj Camat Langsa Kota, Safrizal.

Langsa, haba RAKYAT | Dengan adanya  pemberitaan yang termuat di salah Satu Media Online terbitan Sumatra Utara (Medan), diberitakan pada hari Kamis, tanggal 29 September 2022, dengan berjudul Dugaan Dua Oknum ASN/PNS Bekerja di Kecamatan Kota Langsa Melakukan Penerimaan Bimtek. Sabtu (01/10 22).

Dugaan penerimaan bimtek pelatihan, maka Saya dari pihak Pj Camat Langsa Kota, Safrizal mengatakan sangat perihatin terhadap stafnya yang berkerja pada Kecamatan Kota Langsa.

“Dengan ini saya selaku Pj Camat Kota Langsa, membantah pemberitaan yang termuat pada salah satu media online itu. Saya mewakili Staf saya dengan tegas saya sampaikan melalui media ini. Berita yang  telah termuat di salah satu media online tersebut terkait dengan Baim/Yunita sebagai bawahan saya, semua itu tidak benar”.

Lebih lanjut dikatakannya, memang benar bahwa kedua bawahan saya tersebut, sepengetahuan memiliki lahan Kebun untuk kegiatan cara bercocok tanam berbagai macam bibit sayur Hidroponik dan Bioponik yang berlokasi di Gampong (desa) Blang Pase Kecamatan Langsa Kota, didalam kegiatan tersebut, ini merupakan salah satu komunitas yang bergerak dibidang penanaman sayur-sayuran yang menggunakan media air dan diperuntukkan khususnya bagi warga yang tidak memiliki lahan untuk ditanami tanaman jenis sayur. Papar camat kota langsa.

Lanjutnya, “dalam aturan juga tidak ada larangan apa bila ASN/PNS tersebut mengelola dan mengembangkan usaha dimaksud sebatas bermanfaat dari sisi positif dan tidak melanggar kedisiplinan dalam bekerja dan tidak mengganggu tupoksi kerja mereka. Kalau memang kegiatan itu dapat mendukung kesejahteraan warga. Sampai sekarang  kinerja mereka selaku ASN/PNS, dapat saya pastikan belum pernah melanggar tupoksi kerja. Jika bawahan saya melanggar ketentuan kerja maka saya sebagai pimpinan akan mengambil sikap tegas terhadap bawahan saya.” Tegas Camat.

Sambung Safrizal, dalam kegiatan mereka dapat memberikan suatu edukasi dan juga salah satu pelatihan untuk masyarakat Kota Langsa yang ingin mengetahui tata-cara bercocok tanam tumbuhan Hidroponik dan Bioponik tersebut. Jika cara ini dapat dikembangkan kepada masyarakat, maka setiap warga memiliki  penghasilan tambahan dengan menjual hasil tanaman itu, di samping itu juga salah satu untuk kebutuhan warga menkonsumsi sayur sayuran sehari-harinya, dalam memenuhi kebutuhan sandang pangan rumah tangga mereka. 

Mengenai dana yang dikutip oleh bawahan saya dalam mengikuti pelatihan cara menanam Hidroponik atau Bioponik, untuk pelajar sebesar 10 ribu sampai 20 ribu pada setiap masing masing peserta, tidak seperti yang termuat di salah satu media online tersebut, pada dugaannya mengatakan bawahan saya itu mengutip dana sebesar 10 juta, hingga 20juta per orangnya, ini sangatlah naif sekali. Sebutnya.

Jika kita melihat dari positifnya bahwa kegiatan yang mereka lakukan itu, lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya, terlebih bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha sampingan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat yang saat ini dalam keterpurukan. Kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh komunitas seperti ini, seharusnya patut kita dukung dan acungkan jempol. Serta sangatlah dibutuhkan oleh rekan-rekan untuk ikut ambil andil dalam melakukan promosi supaya persoalan sandang pangan untuk mengkonsumsi kebutuhan masyarakat sehari-harinya, apalagi saat sekarang ini kita menghadapi Global sandang pangan”. Tutup Safrizal. (Eko)