Yudisium mahasiswa/mahasiswi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Kamis, 18 April 2024 di Aula Laboratorium kampus setempat. Foto : Eddyanto/haba RAKYAT
LANGSA, haba RAKYAT | Sarjana Iklusif adalah Sarjana yang Rahmatan lil alamin, ilmu-nya bukan hanya untuk dirinya saja, akan tetapi harus bermanfaat bagi alam semesta, terutama untuk bangsa, agama dan negara.
Hal tersebut sejalan dengan tema Yudisium “Sarjana Inklusif Untuk Indonesia Emas”, Demikian disampaikan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA pada saat acara Yudisium mahasiswa/mahasiswi, Kamis, 18 April 2024 di Aula Laboratorium kampus setempat.
Doktor Emi sapaan karib Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA menjelaskan bahwa sarjana dengan pola pikir yang inklusif dan dinamis, akan selalu melihat dan menyelesaikan persoalan dengan ilmu-nya, bukan dengan emosional-nya. Ia terbuka dan menerima perubahan untuk adaptasi dengan dinamika yang bertumbuh ditengah-tengah masyarakat.
“Negeri kita (Indonesia) butuh sarjana yang inklusif dan rahmatan lil ‘alamin untuk menyongsong masa depan serta mempersiapkan generasi Indonesia emas,” katanya.
Indonesia butuh generasi cerdas, jujur, selalu terbuka, mampu bersinergi dan bergandengan tangan untuk mewujudkan cita-cita Pancasila sebagai ideologi bangsa.
FTIK IAIN Langsa lakukan Yudisium 181 orang mahasiswa/Mahasiswa, lulusan dari program Studi (Prodi) Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD).
(Ril/Eddyanto/hR)