Aceh Utara, haba RAKYAT
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah, di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon, Sabtu malam (06/07/2024).
Acara diawali dengan shalat maghrib berjamaah dan tausiyah yang diisi oleh Dr. Rizqi Wahyudi, S.Sos.I., M.Kom salah seorang dosen dari IAIN Lhoksumawe. Kemudian dilanjutkan dengan pawai Muharram yang diikuti ratusan peserta.
Turut hadir dalam kesempatan ini Pj Bupati Aceh Utara yang diwakili Pj Sekda Aceh Utara, Dayan Albar, S.Sos., M.AP, para kepala dinas, para asisten dan kepala bagian, unsur Forkopimda, perwakilan Ketua MPD, MPU Aceh Utara, anggota DPRK Aceh Utara, Dirut Asabri, para toga dan tomas serta pimpinan Ormas Islam.
Dalam sambutannya, Dayan Albar mengatakan, Tahun Baru Islam adalah momentum penting untuk refleksi diri dan transformasi menuju masyarakat yang lebih baik.
“Tahun Baru Islam mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki diri, baik dalam aspek pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Sementara penceramah Dr. Rizqi Wahyudi dalam tausiyahnya mengangkat tema “Hijrah : Refleksi dan Transformasi Menuju Kualitas Diri dan Pendidikan Karakter yang Berakhlakul Karimah”.
Ia menjelaskan, hijrah merupakan refleksi penting dalam kehidupan umat Islam, tidak hanya sekedar perpindahan tempat, tetapi juga transformasi spiritual dan moral menuju kualitas diri yang lebih baik.
“Sebuah catatan sejarah menuliskan, bahwa tahun hijriyah pertama ditetapkan setelah 17 tahun Rasulullah wafat,” kata Dr. Rizqi memulai tausiyahnya.
Dikatakannya, bahwa bulan Muharram merupakan bulan yang mulia di sisi Allah SWT. “Barangsiapa yang melakukan kebaikan di bulan ini, pahalanya akan dilipatgandakan,” imbuhnya.
Dr. Rizqi juga menekankan pentingnya transformasi dalam menyambut tahun baru hijriyah. Kita harus mencari ketenangan dalam kehidupan, banyak orang memiliki penghasilan besar, namun tidak merasa berkah. Ilmu yang tinggi tanpa akhlak dan adab tidak ada gunanya. Fenomena anak menggugat orangtua ke pengadilan, atau banyaknya alat kesehatan canggih namun belum mampu mendeteksi penyakit, adalah tanda-tanda kurangnya keberkahan dalam ilmu dan teknologi, urainya.
“Bahaya teknologi bagi anak-anak jika disalahgunakan, terutama dalam pertumbuhan mereka menuju dewasa,” Dr. Rizqi mengingatkan para jamaah dalam tausiyahnya.
Sambungnya, ketika anak terbiasa menonton game kekerasan, mereka akan kehilangan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Ini semua adalah pengaruh alat komunikasi atau HP yang tidak terkendali.
Acara peringatan Tahun Baru Islam di Aceh Utara ini diakhiri dengan pawai ta’aruf yang diikuti antusias ribuan warga, menciptakan suasana kebersamaan dan semangat baru dalam menyambut tahun hijriyah yang penuh harapan serta semakin mendekatkan diri dengan Allah SWT. (Yoes)