DAERAH  

Dikaitkan Dengan “Mafia Obat” Begini Tanggapan Ketua Umum PAS

Provinsi Aceh, haba RAKYAT – Peristiwa tragis penyebab meninggalnya Imam Masykur (25) pemuda asal Bireuen yang dianiaya oknum Paspampres, Praka RM dan dua oknum TNI lainnya tanpa prikemanusian hingga mencuatkan beragam tanggapan publik para nitizen. Ada pula yang menghubungkan kasus tersebut dengan mafia penjualan obat ‘terlarang’ seperti Tramadol. Rabu 30 Agustus 2023.

Seorang tokoh Aceh di Tangerang yang mengetuai organisasi sosial Persaudaraan Aceh Seranto (PAS), H. Akhyar Kamil, SH turut ‘diserempet’ dengan isu miring yang menghubungkannya dengan mafia obat terlarang. Ada juga akun TikTok yang menyuarakan agar dia ditangkap.

Terkait hal tersebut, Akhyar Kamil, SH yang dikenal sebagai aktivis sosial dan sangat peduli dengan nasib masyarakat Aceh di perantauan mengakui sempat membaca akun TikTok one SH yang memasang foto dirinya dengan caption “HARUS DITANGKAP karena udah merusak anak muda Tangerang”.

“Kami sedang berduka atas meninggalnya Imam Masykur. Sebenarnya saya tidak perlu menanggapi isu-isu murahan yang diduga ditunggangi untuk kepentingan tertentu. Tetapi kalau tak saya tanggapi bisa-bisa dianggap benar oleh masyarakat. Karenanya saya minta bantu kepada kawan-kawan media agar mengutip seluruh pernyataan saya, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar, bukan informasi keliru yang diposting oleh pihak-pihak tertentu melalui media sosial,” kata Akhyar Kamil lewat pers rilis nya. Rabu 30 Agustus 2023

Begini Tanggapan lengkap H. Akhyar Kamil, SH yang berbicara dalam kapasitas Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto (PAS):

Yang pasti saya tidak pernah jual beli obat, tidak pernah jadi distributor, tidak pernah jadi agen, tidak pernah jadi sales, dan saya tidak punya toko obat. Apa yang harus saya konfirmasi. Soal di tuduh mafia tramadol, suruh periksa sama polisi, suruh tangkap. Suruh panggil, mafia kan bisa dipanggil. Tinggal dipanggil oleh polisi, saya datang.

Kalau seandaianya ada orang Aceh jualan Mie Aceh, punya masalah, saya bantu, itu tanggung jawab saya sebagai ketua ormas (PAS). Begitu juga ada masyarakat penjual kosmetik punya masalah, saya bantu, karena itu juga tanggung jawab saya sebagai ketua ormas. Kalau nanti orang yang saya bantu itu ada dugaan tindak pidana yang mereka lakukan, itu akan dikenakan sanksi oleh polisi. Tugasnya kami sebagai organisasi yang memberikan perlidungan hukum untuk masyarakat Aceh. Salahnya di mana, apakah salah kami memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat Aceh di perantauan.

Jangan asal berkoar-koar di media, sudah lama menjadi pengacara lah, sudah ini, sudah itu, apa yang pernah dibuat untuk masyarakat Aceh.

Tolong rekam apa yang saya sampaikan ini, saya bisa pertanggungjawabkan (buktikan) dunia akhirat kalau saya tidak pernah punya toko obat satupun, saya tidak pernah jadi agen, tidak pernah jadi distributor apalagi jadi grosir, tidak tahu saya. Tidak pernah saya terlibat dengan obat-obatan begitu.

Mengenai selebaran (melalui medsos, seperti akun TikTok one SH) yang menyuruh dirinya ditangkap, Itu postingan akun palsu, apalagi banyak kejanggalan pada tulisannya seperti mengatasnamakan ulama Tangerang.

Di Tangerang ini nggak ada ulama, di Tangerang ini kiyai, ustadz. Ulama itu di Aceh. Mereka itu salah menulis. Begitu juga penyebutan Persatuan Ulama Tangerang, tidak ada Persatuan Ulama Tangerang. Nggak ada, yang ada MUI. Itu jelas akun bodrex yang dibuat oleh orang tertentu untuk menyerang kepentingan tertentu.

Sekali lagi saya ingatkan kawan-kawan media silahkan buat berita hasil konfirmasi langsung ke saya, bahwa saya Akhyar Kamil tidak pernah punya satu pun toko obat, tidak pernah jadi distributor, tidak pernah jadi agen, tidak pernah jadi sales, tidak tahu tentang obat.

Bagi orang-orang Aceh yang bermasalah di Tangerang, Jakarta, dan sekitarnya, Akhyar Kamil membantu, apakah salah. Kalau salah dimana salahnya, besok kalau ada orang Aceh bermasalah apa harus kita biarkan saja. Ini saya bicara atas nama Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto.

Tidak ada orang yang menghubungi saya, (misalnya persatuan masyarakat tangerang tangkas soal yang terkait dengan obat-obatan). Yang banyak datang ke rumah saya dari media online dan cetak maupun (tv nasional) meminta tanggapan saya tentang meninggalnya Masykur. Itu sudah tayang di beberapa tv nasional. Kalau masalah mafia obat dan segala macamnya tidak ada yang konfirmasi ke saya. Saya memang melihat beredarnya beberapa flyer (melalui akun TikTok), tetapi itu tidak perlu saya tanggapi karena itu isu murahan. Masih banyak pekerjaan lain yang harus saya urus,” tutup Akhyar Kamil mengakhiri keterangan nya.

Reporter: ZAS