DAERAH  

Disperdagkop UKM Pidie Pantau Penjualan Beras SPHP Dari Bulog

Sigli,haba RAKYAT |
Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperdagkop UKM) Kabupaten Pidie melakukan pemantauan penjualan beras SPHP dari Badan Urusan Logistik (BULOG) Kantor Cabang Pidie kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Kembang Tanjong, Rabu (24/04/2024).

Pemantauan dilaksanakan dalam rangka mendukung Gerakan Siap Jaga Harga Pasar dengan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SIGAP-SPHP) yang bertujuan mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.

Selanjutnya disampaikan kepada para pedagang yang telah mendapat pasokan beras SPHP untuk mentaati ketentuan pelaksanaan SPHP yang telah ditetapkan oleh BULOG, yang salah satunya agar menjual ke konsumen maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp11.500/kg atau setara Rp57.000 per 5 kg.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Sigli, Muhammad Khoiruddin mengatakan, penjualan beras SPHP melalui kegiatan SIGAP-SPHP bertujuan untuk mengendalikan dan stabilisasi harga beras terhadap inflasi, sehingga masyarakat mendapatkan harga yang wajar dan untuk menjaga ketersediaan serta eksistensi BULOG dalam bersinergi dgn pemerintah daerah.

“Selain itu, kehadiran BULOG juga bagian dari transformasi perusahaan dalam memperbaiki citra perusahaan dengan menghadirkan produk berkualitas dan harga terjangkau”, terang Muhammad Khoiruddin.

Sementara itu, menurut Kepala Disperdagkop UKM Kabupaten Pidie, Cut Afrianidar, S.H., M.Si., harga dan pasokan pangan merupakan indikator indikator strategis yang saling terkait guna kecukupan pangan masyarakat, karena merupakan salah satu elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap inflasi.

“Untuk itu, pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi, memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi untuk mencegah kegagalan pasar (market failure) yang dapat berefek tergerusnya pemenuhan kebutuhan masyarakat”, ujar Kadis Perdagkop UKM Pidie.

Melalui penjualan beras SPHP disetiap kecamatan dalam Kabupaten Pidie, diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras ditingkat konsumen.

“Serta menjaga daya beli masyarakat dan menghindari terjadinya inflasi, khusus di wilayah Kabupaten Pidie, jelas Cut Afrianidar.(AA/hR)