
Sigli,haba RAKYAT I Wakil Ketum Forum Komunikasi Generasi Muda Pidie (Fokusgampi) Banda Aceh, Muhammad Zaldi, S.I.P., mendesak penyelesaian kasus dua mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) yang dilaporkan ke pihak kepolisian terkait aksi demo terhadap pihak Yayasan Pembangunan Kampus Jabal Ghafur (YPKJG) beberapa waktu lalu, dilakukan melalui mekanisme kekeluargaan dan musyawarah.
Menurut Zaldi, dalam siaran pers yang disampaikan kepada sejumlah media, Sabtu (19/07/2025). pendekatan hukum memang hak setiap warga negara, namun penyelesaian melalui dialog dan mediasi lebih bijaksana dalam konteks kampus dan pendidikan.
“Kami sangat menyayangkan terjadinya pelaporan ini. Seharusnya dunia akademik menjadi ruang pembinaan, bukan kriminalisasi,” ujar Zaldi. Fokusgampi mendorong semua pihak untuk mengutamakan penyelesaian damai demi menjaga citra institusi pendidikan dan masa depan mahasiswa.
Organisasi ini juga mengingatkan bahwa tindakan represif terhadap mahasiswa bisa berdampak buruk pada iklim kebebasan akademik dan partisipasi aktif mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi.
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan mengutamakan jalan damai. Jangan sampai persoalan internal kampus menjadi konsumsi publik dengan pendekatan hukum yang bisa menimbulkan preseden negatif,” tegas Zaldi.
Fokusgampi Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk terus menjadi suara anak muda Pidie, terutama dalam isu-isu pendidikan dan penguatan karakter generasi penerus bangsa. “Kami siap memfasilitasi ruang dialog jika dibutuhkan, demi tercapainya titik temu yang adil dan beradab bagi semua pihak,” tambah Zaldi.
Dengan demikian, Fokusgampi berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan cara yang damai dan bijaksana, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi mahasiswa dan institusi pendidikan. Menurut Zaldi, penyelesaian damai juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga harmoni kampus.
Selain itu, Zaldi juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara mahasiswa, dosen, dan pihak universitas. “Komunikasi yang baik dapat membantu mencegah terjadinya konflik dan mempromosikan lingkungan kampus yang kondusif,” kata Zaldi.
Fokusgampi juga berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijaksana dalam menangani persoalan internal kampus.
“Kami berharap semua pihak dapat belajar dari kasus ini dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih harmonis dan kondusif,” ujar Zaldi diakhir siaran pers tersebut.(AA/hR)