Zulfikar Ade, tokoh masyarakat Kabupaten Aceh Selatan. Foto : Khaifi/haba RAKYAT.
ACEH SELATAN – haba RAKYAT | Kondisi gedung pelayanan milik P2TP2A Aceh Selatan saat ini memprihatinkan. Meski lembaga ini memiliki fungsi strategis dalam pemberdayaan perempuan dan anak, gedungnya dikabarkan mengalami kerusakan yang cukup serius, hingga memunculkan kritik dari tokoh masyarakat setempat.
Menurut pengamatan warga dan tokoh masyarakat, kerusakan mencakup retak pada dinding, bocornya atap, hingga kerusakan struktur bangunan yang mulai mengganggu operasional. Meskipun belum ada angka resmi yang dirilis terkait besarnya kerusakan atau biaya perbaikan, kondisi kali ini dianggap sebagai penghambat layanan penting bagi masyarakat rentan.
“Gedung ini terletak di desa ujung tanah kecamatan samadua Aceh selatan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak, namun tampilannya saat ini justru sebaliknya.”
Mereka menuntut agar pemerintah Kabupaten Aceh Selatan merespons segera dengan perbaikan menyeluruh ataupun relokasi jika perlu dan gedung ini tidak layak pakai lagi ucap Zulfikar Ade kepada media haba RAKYAT, Rabu 5/11/2025.
Kerusakan gedung berdampak langsung terhadap pelayanan: ruang konsultasi yang bocor saat hujan, kekurangan privasi bagi korban kekerasan yang datang, serta citra lembaga yang bisa tergerus karena kondisi fisik yang buruk. Padahal, keberadaan P2TP2A sangat penting bagi upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh Selatan, seperti yang pernah ditekankan melalui peluncuran layanan pengaduan kekerasan
Kondisi gedung P2TP2A Aceh Selatan saat ini menjadi rusak parah, harapan bagi semua pihak agar serius memfokuskan pada infrastruktur layanan sosial yang berkaitan langsung dengan perlindungan perempuan dan anak. Teknis perbaikan gedung akan berdampak pada kualitas layanan pungkas nya,
Via/hR
Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.









