
Aceh Utara, haba RAKYAT | Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP -ANSOR) Kabupaten Aceh Utara kecam perayaan Hari Ulang Tahun PT. PIM ke-42 yang digelar pada, Sabtu malam, 24 Februari 2024 di Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Kecaman GP Ansor Aceh Utara Ini bukan tak mendasar, pasalnya, dimalam Nisfu Sya’ban yang merupakan malam Istimewa dan mulia bagi Umat Islam, PT. PIM malah menggelar Konser Musik dengan mengundang artis Ibukota, Virzha.
Padahal pada malam Nisfu Syaban tersebut memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat Aceh baik secara Agama maupun kearifan lokal.
Ketua GP Ansor Aceh Utara Tgk. Abdul Majid menyampaikan bahwa malam Nisfu Sya’ban bagi masyarakat Aceh biasanya berbondong-bondong ke Meunasah dan masjid masing – masing guna untuk berzikir dan Shalat Tasbih.
“Kita ini, provinsi berlaku syariat islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai Agama dan adat istiadat yang bernafaskan syariat, tentu kita ingin semua pihak yang ada di Aceh ikut menghargai dan menjaganya” kata pria yang akrab disapa Tu Majid ini dalam pers rilisnya kepada media ini.
Tu Majid menambahkan, digelarnya konser musik ini seakan memperlihatkan kepada semua bahwa pihak PT. PIM belum bisa menghargai dan terkesan acuh terhadap Kearifan Lokal dan kekhususan yang berlaku di Aceh.
Menurut Tu Majid, sikap PT. PIM ini tentu akan menganggu interaksi dan kinerja BUMN tersebut yang sebagaimana kita ketahui Aceh merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang mendapatkan kekhususan pada pelaksanaan syariat dan nilai-nilai Islam.
“Proses mendapatkan kekhususan ini tentu bukan tanpa alasan, Aceh telah menempuh sejarah yang panjang agar pelaksanaan syariat bisa dilaksanakan di “Tanoh Aulia” ini, tujuan orang tua kita terdahulu agar kaum muda lintas zaman paham dalam menjaga nilai-nilai islam baik secara berkehidupan sosial maupun dalam penerapan hukum-hukum adat.” papar Abdul Majid.
“Saya yakin semua yang di dalam sana paham apa itu malam Nisfu Sya’ban, jangan sampai dengan sikap pihak penyelenggara HUT PT. PIM memaksakan gelaran konser musik ini seakan meremehkan nila-nilai beragama di tengah masyarakat, akhirnya kita menyimpukan nya bermacam-macam”, jelasnya.
Tu Majid juga meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir segera mengevaluasi dan mencopot pimpinan PT. PIM, agar diganti Individu yang paham tentang pentingnya kearifan lokal masyarakat.
“Karena, jika pimpinan di perusahaan BUMN tidak paham kearifan di masyarakat yang bersuku, beragama dan berbudaya. Maka akan sulit dalam menciptakan suasana harmonis, tidak adaptif apalagi Kolaboratif sebagaimana tuntunan AKHLAK-nya BUMN.
Tu Majid juga menjelaskan bahwa pihak GP Ansor Aceh Utara tidak ada masalah dengan peringatan hari Ulang Tahun (HUT) suatu Perusahaan atau Lembaga. Apalagi jika dilaksanakan sesuai dengan ajaran agama, budaya dan kearifan Lokal.
“Kita semua yang baik orang Aceh atau bukan, yang tinggal di daerah Aceh atau daerah lain sekalipun, harus bisa belajar memahami betul kearifan lokal yang ada dilingkungan kita tinggal” tutupnya (Raz)