haba RAKYAT | Aceh Tengah – Puluhan pemuda dan masyarakat Kampung Blang Kolak 1 Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, melaksanakan kegiatan gotong royong di kawasan Lapangan Musara Alun, dalam rangka kegiatan rutin Jum’at bersih.
Puluhan pemuda dan keterwakilan masyarakat dari 7 dusun di Kampung Blang Kolak 1, sejauh ini banyak berkontribusi dengan kebersihan di wilayah kampungnya, salah satunya dengan kegiatan gotong royong yang dilaksanakan di Musara Alun, kata Reje Blang Kolak Satu, Asri Kandi.S.Pd bersama ketua pemuda Deni Windika, Jum’at sore (17/11/23).
Gotong royong juga dilakukan bila ada kegiatan formal dan non formal yang dilaksanakan di daerah menggunakan fasilitas gedung GOS atau lapangan Musara Alun yang terletak di dalam kawasan Kampung Blang Kolak 1
“Kemarin ada acara wisuda di GOS, keluarga peserta wisuda banyak yang makan dan minum di lapangan, sehingga banyak menyisakan sampah. Artinya, gotong royong ini kerap dilaksanakan masyarakat apabila ada acara acara besar yang meninggalkan sampah,” kata Reje Blang Kolak 1, Asri.
Apalagi saat ini rerumputan di lapangan musara alun sudah mulai tinggi, dikatakan Asri pemuda dan warga di desa tersebut berinisiatif untuk membersihkan nya, serta ikut menjaga keamanan dan ketertiban sehinggga tidak terjadi hal-hal “sumang” dan hal-hal lain seperti pergaulan bebas, narkoba, tawuran. Agar lapangan musara alun dapat digunakan dengan nyaman sebagai sarana publik berolahraga.
Lebih jauh Asri menjelaskan, Kampung Blang Kolak 1 sebagai desa terletak di wilayah perkotaan, tentunya tidak memiliki lahan dari sektor pertanian, peternakan atau perkebunan, sehingga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, Asri mengaku hanya GOS, lapangan Musara Alun, perpakiran yang berpotensi ekonomi jika pengelolaanya diserahkan kepada masyarakat Blang Kolak 1.
Asri juga mengatakan jika kerjasama pengelolaan Gos, lapangan Musara Alun dan perpakiran yang dilakukan bersama pemerintah daerah, serta Dinas terkait tersebut dapat dijalankan lebih maksimal dari sebelumnya, maka ke depan banyak wacana program pembangkit ekonomi dapat diberdayakan untuk masyarakat.
“Konsepnya tidak jauh beda dengan Sangga Mara atau Simpang Lima, seperti kuliner, hiburan dan UMKM. Yang jelas agenda rutin nya setiap mingu kita gelar, apalagi ada event tertentu dari kabupaten maupun provinsi, tentu masyarakat dapat produktif. Karena Blang Kolak 1 hanya bisa produktif dalam bisnis dan penjualan jasa, akibat tiadanya faktor lahan seperti desa desa lainya,” papar Asri.
Reje Blang Kolak 1 bersama tokoh masyarakat (Sarak Opat) dan pemuda berharap agar masyarakat Blang Kolak 1 dapat mengelola lapangan Musara Alun. Sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM di kampung itu bisa meningkat, karena kampung tersebut berada di tengah himpitan tata ruang kota yang tidak memiliki lahan memadai untuk diberdayakan.
Kepada wartawan Reje Blang kolak 1 mengisahkan, lapangan Musara Alun adalah merupakan identitas nama Kampung Blang Kolak 1, karena berasal dari kata “Blang” yang artinya lapangan dan “Kolak” yang berarti luas atau lebar. Dimana sebelumnya lapangan Musara Alun Blang kolak 1, sebagai tempat awal mula adanya cikal bakal pacuan kuda di tanoh Gayo.
Sebagai kampung yang pernah meraih penghargaan “Inisiator Kampung / Kabupaten Menuju Layak Anak” oleh Gubernur Aceh melalui Bupati Aceh Tengah pada tahun 2021 dan “Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik tingkat Nasional dari Kemendes Tahun 2021”. Reje Kampung Blang Kolak 1 menyemat harap agar keinginan masyarakat tercapai.
“Sarak Opat, pemuda dan masyarakat Kampung Blang Kolak 1, sangat berharap keinginan peningkatan kerjasama dengan Pemda secepatnya dapat terkabul, untuk pengelolaan lapangan Musara Alun dan berbagai fasilitas pendukung lain nya yang berada di kawasan tersebut. Sehingga program kerjasama ini nantinya juga bisa membantu peningkatan pendapatan asli kampung dan daerah,” tutup Reje. (Rel)