DAERAH  

Hari Damai Aceh, DPW-PA Pidie Gelar Tausiah dan Doa Bersama

Sigli,haba RAKYAT | Dalam rangka 19 tahun Perjanjian Damai (MoU Helsinki) antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Kabupaten Pidie menggelar Tausiah dan Doa bersama untuk para pejuang Aceh yang gugur semasa konflik, bertempat di Kantor DPW PA Pidie, jalan lingkar Keuniree, Pidie, Kamis (15/08/2024).

Tausiah serta Doa untuk para Syuhada Aceh tersebut dipimpin oleh Tgk. Abubakar Barieh, dan diikuti oleh seluruh yang berhadir.

Pada kesempatan itu, Ketua DPW PA Pidie, H. Sarjani Abdullah, S.H., atau Abu Sarjani dihadapan jajarannya mengatakan, konflik RI dan GAM menyebabkan banyak korban, jiwa, raga, dan harta, yang harus menjadi risiko dalam sebuah perjuangan.

Perjuangan pada saat itu, sambung Abu Sarjani, merupakan bagian dari upaya mengembalikan jatidiri atau martabat bangsa Aceh, yaitu dengan ingin memisahkan dari RI.

“Konflik tidak memberikan rasa aman dan nyaman dalam kehidupan, maka dibuatlah Kesepakatan Damai dalam bentuk MoU. Dan sekarang ini paska MoU, kita mendapati berbagai kenyamanan dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik”, ungkap Abu Sarjani.

Melalui momentum ini, sampaikan kepada keluarga kita, dan generasi muda kita tentang makna damai yang sudah kita rajut dengan susah payah ini, ajaknya.

“Kita harus menyatu, membangun daerah demi kesejahteraan masyarakat, ini sesuai amanat serta semangat dari MoU itu sendiri”, sebut Abu Sarjani.

Terpisah, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pidie, Tgk. Usman Abdullah yang akrab disapa Bang Usman Tambo, mengatakan, peringatan Hari Damai Aceh ini untuk mengenang dan mendoakan para syuhada Aceh yang telah tiada dalam memperjuangkan Aceh Yang Mulia, Bermartabat dan Sejahtera bagi seluruh rakyat.

“Untuk itu pada Pilkada 2024 nanti, mari kita bersatu padu mewujudkan “Aceh Yang Mulia, Bermartabat dan Sejahtera”, sesuai cita- cita perjuangan para Syuhada Aceh yang telah mendahului kita semua”, ucap Bg Usman Tambo.

Hadir acara tersebut, para sesepuh KPA/PA, Sekretaris DPW PA Pidie, M. Iriawan, S.E., Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I., M.A.P., Pengurus MUNA, Eks Tripoli tergabung dalam KPA, para anggota DPRK Pidie dari PA, para pengurus DPW PA Pidie, kader dan simpatisan PA.

Selain itu, para pengurus Sagoe PA se-Kabupaten Pidie, Underbow (Sayap Partai), para Relawan SAJA, sejumlah tamu undangan, dan Calon Wakil Bupati yang akan mendampingi Sarjani Abdullah di Pilkada 2024, yaitu Alzaizi Umar.

Sebagaimana diketahui, Memorandum Of Understanding (MoU) Helsinki adalah sebutan yang umum dipakai di Indonesia merujuk pada Nota Kesepahaman antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.

Kesepakatan ini merupakan pernyataan komitmen kedua belah pihak untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua.

Kesepakatan Helsinki memerinci isi persetujuan yang dicapai dan prinsip- prinsip yang akan memandu proses transformasi.

Adapun yang menandatangani kesepakatan ini pada waktu itu, yaitu utusan Pemerintah RI diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awaluddin dan utusan GAM diwakili oleh Tgk. Malik Mahmud Al-Haytar.

Dan penandatangan MoU 19 tahun silam tersebut, tidak lepas dari upaya mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari dari lembaga Crisis Management Initiative (CMI) yang memediasi kedua belah pihak.(AA/hR)