Kepolisian Negara Republik Indonesia menggelar panen raya jagung serentak kuartal II dalam rangka mendukung swasembada pangan, kegiatan berlangsung di lahan jagung siap panen seluas 3 Ha, di Gampong Alue Seurdang Kecamatan Baktiya Foto : Yoes/haba RAKYAT.
ACEH UTARA – haba RAKYAT | Kepolisian Negara Republik Indonesia menggelar panen raya jagung serentak kuartal II dalam rangka mendukung swasembada pangan, pada Kamis (05/06/2025).
Panen raya jagung serentak ini juga diikuti oleh Polres Aceh Utara, berlangsung di lahan jagung siap panen seluas 3 Ha, di Gampong Alue Seurdang Kecamatan Baktiya. Ini merupakan bukti nyata Polres Aceh Utara menunjukkan komitmennya swasembada pangan.
Kegiatan ini dihadiri Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K dan Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil, S.E bersama Kepala BPS Aceh Utara Armelia Amri, S.T., M.Si, Kadis Pertanian Aceh Utara Irwandi, M.Si, Kadis Perkebunan Aceh Utara Lilis Indriansyah M.P, Ketua Bhayangkari Cabang Aceh Utara Ny. Rika Nanang serta Muspika Baktiya.
Seremonial panen raya jagung kuartal II kini berpusat di Provinsi Kalimantan Barat dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, Kapolri dan Panglima TNI.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa panen raya ini merupakan suatu kehormatan dan tantangan di tengah tantangan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan Indonesia.
“Polri mengucapkan apresiasi atas dukungan Presiden dan semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.
Lanjutnya, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan Polri menyiapkan 1 juta hektar lahan dengan estimasi produksi jagung 4 sampai 10 juta ton.
“Polri target 1 juta hektar bahkan kedepan bisa saja lebih. Kami memiliki 136.563 kelompok tani seluruh Indonesia,” kata Kapolri.
Disebutkannya, lahan jagung tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Hari ini juga akan dilakukan ekspor perdana jagung ke Malaysia.
Presiden Indonesia, Prabowo Subianto mengapresiasi Kapolri dan jajaran dalam rangka menyukseskan swasembada pangan.
“Saya merasa besar hati dan bahagia karena komoditas pangan dari beras dan jagung menjadi tanda keberhasilan awal. Secara objektif kita harus paham dan mengerti atas hasil yang dicapai,” ungkapnya.
Sementara Prabowo mengatakan, swasembada pangan adalah objektivitas bekerja dengan melihat pencapaian dengan merasa percaya diri. Impian besar mewujudkan swasembada pangan merupakan tanda keberhasilan kedaulatan pangan Indonesia.
Kita bisa mengatakan, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri menatap masa depan yang gembira, serta swasembada pangan ini diharapkan Indonesia tidak lagi impor jagung pada tahun 2026.
“Kita harus ekspor jagung, bukan impor. Saya yakin, Indonesia swasembada pangan. Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita akan bantu warga di dunia ini yang membutuhkan pangan,” tandasnya.
Yoes/hR