Foto : Direktur LBH Bening, Sukri Asma.
Langsa, haba RAKYAT | Coba mencermati beberapa pemberitaan yang dilansir oleh Media Online, mencuatkan keprihatinan dan menyayangkan adanya persoalan ini di kalangan masyarakat Kota Langsa.
Direktur LBH Bening, Sukri Asma melalui pesan rilisnya kepada media, Minggu (18/09), turut menyampaikan keprihatinan nya.
Bermula pada salah satu Masjid di pertengahan minggu ini di seputaran Kota Langsa, PJ Wali Kota Langsa melasanakan sholat subuh berjama’ah bersama warga. Seyogianya PJ Wali Kota Langsa menjalankan Ibadah sholat berjamaah lebih baik dari Sholat sendirian, Sholat berjama’ah juga bertujuan menggemakan Syi’ar Agama selaras juga dengan pemberlakuan syaria’at Islam di Aceh,
Tidak ada Salahnya dan sudah sepantasnya seorang Pemimpin melakukan sapari sholat berjama’ah bersama warganya.
Akan tetapi berbeda makna bagi salah seorang oknum Anggota DPRK Langsa dari salah satu partai nasional, apa yang dikerjakan sebagai suatu amalan kebaikan oleh PJ Wali Kota Langsa tersebut, dirinya menganggap pantas diduga itu merupakan agenda politik terselubung.
Dikarenakan ada di antara Jama’ah sholat subuh tersebut hadir mantan Wakil Wali Kota Langsa yang di duga di gadang-gadang ada keinginan mencalonkan diri pada pilkada 2024 mendatang.
Oknum dewan ini kesal, menganggap lagi hal itu merupakan ajang kampanye terselubung, dimana ada juga kegiatan menyantuni anak yatim usai sholat subuh. Namun oknum Anggota DPR-K tersebut tidak menyoal sholat jama’ah nya, karena sholat merupakan kewajiban kita semua.
Ketika peristiwa itu melebar ke media, disesalkan serta disayangkan oleh sebagian kalangan masyarakat jika masalah amal ibadah di goreng-goreng oleh kubu lain, dikhawatirkan yang menjadi sasaran tembaknya umat Alagama mayoritas.
Bila isu ini menjadi liar, maka umat mayoritas lah yang tersudut dan yang dirugikan juga agama mayoritas yang dianut oleh mayoritas masyarakat Kota Langsa. Tulis Direktur LBH Bening kepada media. (Red)