Foto : Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani, M.Sos.
Aceh Utara, haba RAKYAT | Banjir kembali melanda dan merendam sejumlah desa (gampong) dalam beberapa kecamatan di Aceh Utara. Banjir merupakan salah satu bencana yang sampai saat ini masih menjadi perhatian kita yang sangat serius. Musibah ini, tentunya akan memberi pengaruh terhadap kesehatan.
Pasca banjir, masyarakat berpotensi diserang berbagai penyakit. Oleh karenanya, masyarakat harus mewaspadai penyakit akibat pasca banjir ini.
Hal itu disampaikan Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani, M.Sos kepada haba RAKYAT, Jum’at (07/10) pagi.
Hamdani menyebutkan, beberapa penyakit yang sering mengintai warga seperti penyakit kulit, diare, kolera, leptospirosis, malaria, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), demam berdarah, tipus, dan disentri.
“Banjir membuat perubahan sanitasi yang harus kita waspadai dan atasi, genangan air, dikhawatirkan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” ujarnya.
Menurutnya, warga terdampak banjir perlu mewaspadai penyakit yang bakal dialami dan bisa berbahaya bagi kesehatan.
“Warga yang terdampak banjir tidak perlu segan untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas atau Posko Kesehatan terdekat sebagai antisipasi penyakit pasca banjir, atau melapor ke aparat gampongnya. Apalagi tergenang air dalam waktu yang lama tentunya menyebabkan stres dan kurang tidur,” kata Kabag Humas.
Dirinya menghimbau, tim kesehatan, baik dari Puskesmas, PMI maupun posko kesehatan penanggulangan bencana, termasuk pihak aparatur gampong untuk terus membantu warga dan pasien yang terdampak banjir, memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan keliling bagi para pengungsi, dan saling berkoordinasi untuk membantu pelayanan penanganan bagi para pengungsi.
“Warga yang terdampak banjir harus mulai meningkatkan daya tahan tubuhnya dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan penyakit,” pinta Hamdani.
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak atas partisipasi dan bantuannya dalam penanganan kesehatan pada saat dan pasca banjir,” pungkas Kabag Humas Aceh Utara. (Yoes/hR)