Aceh Timur, haba RAKYAT | sejumlah emak emak yang tergabung dalam Komunitas Perempuan Peduli Lingkungan Kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur membeberkan bahwa diwilayah lingkar tambang Blok A, PT Medco (E&P) Malaka sering menimbulkan bau busuk hingga membuat warga mual-mual dan pusing, tak sedikit juga dari mereka harus dirawat di rumah sakit. Minggu (1/1/2023).
Winartih warga Desa Alue Patong didampingi Nurdianti menyampaikan bahwa PT Medco selama ini hanya mengeruk kekayaan alam Aceh Timur, padahal dampak resiko bagi warga sangat besar, warga sering terhirup udara yang kurang baik, bau busuk di seputaran area lingkar operasi gas. Terkadang sering juga terdengarnya suara gemuruh dan bau busuk yang menyengat hingga membuat warga mengalami muntah- muntah.
“Kami juga tidak mau anak-anak kami terpapar dan terus terhirup bau gas, jika ada perempuan yang hamil bagaimana nanti pengaruhnya terhadap bayi, kami tidak mau bayi disini ada kelainan seperti stunting, semua itu bisa saja terjadi akibat udara di lingkungan kami tercemar,” ujar Winartih menjerit gunakan mikrofon pengeras suara dihadapan ketua DPRK Aceh Timur dan perwakilan humas PT Medco (E&P) Malaka.
Secara tegas, komunitas perempuan pecinta lingkungan di daerah lingkar tambang ini juga mendesak, supaya PT Medco hentikan pekerjaannya untuk sementara waktu, sampai bau busuk tersebu dapat diatasi, sehingga masyarakat dapat merasakan kembaliudara sehat dikawasan itu seperti sebelum kehadiran PT Medco.
“Kami tidak tahan lagi pak, kalau terus-terusan begini, karena bapak disini tidak pernah rasakan apa yang kami rasakan saat ini, jadi pak tolong kami warga Indra makmur yang sudah tidak tahan lagi dengan bau gas itu,” sebut winartih.
Winartih mengungkap selama ini belum mendapatkan manfaat yang berarti, meskipun banyak warga yang menerima dampak sosial, ekonomi dan lingkungan tercemar bau busuk. Bahkan bukan hanya sekali warga yang jatuh sakit dan terpaksa dirawat,” papar nya. Kamis (29/12)
Banyak warga lingkar tambang yang terpapar bau gas mengalami sesak nafas hingga terpaksa di rawat ke rumah sakit. “Jika warga sakit akibat terhirup bau gas, mereka hanya memakai BPJS pribadi untuk berobat ke rumah sakit. Sedangkan bantuan dari pihak perusahaan dibantu cuma Rp 100 ribu dan satu kaleng susu beruang,” kata Winartih dengan nada kesal.
Hal yang sama juga dialami, Erni dari Desa Blang Nisam yang mendampingi anaknya Muhammad Rafa (korban). Menurut Erni beberapa waktu yang lalu Muhammad Rafa terpaksa dibawa kerumah sakit akibat tercium bau busuk yang diduga berasal dari aktivitas perusahaan PT Medco.
Dengan nada terisak, Erni berucap bahwa PT Medco tidak peduli sama sekali terhadap nasib mereka di sekitar lingkar tambang. “Selama ini tidak ada perhatian dan kepedulian terhadap kami (warga) termasuk untuk bantuan biaya pengobatan terhadap anak saya yang terpapar gas,” ujar Erni sambil menghapus air mata.
Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri ketika dimintai tanggapannya oleh sejumlah awak media usai acara audensi mengatakan, pihaknya akan menyurati perusahaan PT Medco terkait persoalan bau busuk yang disampaikan oleh warga lingkar tambang.
“DPRK Aceh Timur meminta pihak Medco untuk menyediakan alat survei yang canggih dan melibatkan kami di DPRK dan pemerintah Aceh Timur serta tokoh masyarakat di lingkar tambang dan saat mereka menurunkan tim survei harus melibatkan kita dari DPR”, kata Fattah Fikri.
Sementara, Field Relation humas dari pihak PT Medco E&P Malaka Hendarsyah kepada sejumlah wartawan saat dimintai tanggapan nya membantah terkait dugaan adanya kebocoran gas dari PT Medco. “Dalam proses penyaringan memang ada potensi bau, namun prosesnya yang dilakukan PT Medco mengunakan alat canggih dan jika ada kebocoran pasti terdeteksi,” ujar Hendarsyah diruang sidang utama gedung DPRK Aceh Timur seraya menjelaskan, kalau ada kebocoran pasti yang akan terpapar adalah para pekerja dari pihak perusahaan PT Medco.
“Tidak ada kebocoran, kalau ada kebocoran gas pasti yang terpapar kami duluan, dan kami juga mengutamakan keselamatan masyarakat sekitar,”ujar Hendarsyah.
Disinggung terkait pengakuan warga lingkar tambang bahwa selama.ini pihak Medco tidak ada kepedulian sosial terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar operasi termasuk korban yang terpapar gas. “Oo PT Medco sudah banyak membuat program seperti bea siswa dan bantuan lainnya akan terus ditingkatkan,” pungkas Hendarsyah. (Azhary)