Aceh Utara, haba RAKYAT | Dengan mengusung tema ‘Belajarlah Dari Yang Kamu Lihat dan Kamu Baca’, sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Al-Muslimun Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara melakukan kunjungan ke Museum Kota Langsa, Taman Hutan Kota dan Hutan Mangrove Kegiatan yang diberi label Studi Edukasi itu diikuti 53 peserta terdiri dari siswa-siswi kelas 6 dan guru pendamping.
Hal itu disampaikan Kepala MIT Al-Muslimun Lhoksukon, Ustadz Syahrul, M.Ag, Rabu (15/02) jelang keberangkatan meninggalkan lokasi madrasahnya.
Dalam pesan WhatsApp yang diterima media ini, ia menguraikan, acara Studi Edukasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi atau pemahaman kepada murid-muridnya akan keberadaan museum sebagai tempat tersimpannya bukti sejarah atau peradaban tempo dulu yang menjadi awal dari kebangkitan sebuah bangsa. Sehingga terpupuknya semangat rasa cinta terhadap budaya bangsa dengan keanekaragaman budaya daerah serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta dan bangga terhadap tanah air, bangsa dan negara.
“Berkunjung ke Taman Hutan Kota dan Hutan Mangrove untuk memupuk pada diri mereka (siswa-siswi) kepedulian terhadap lingkungan sekitar, memiliki rasa cinta terhadap alam sekitar, menjaga kelestarian hutan yang erat kaitannya dengan kehidupan ummat manusia,” ujar Ustadz Syahrul.
Selain itu, sambungnya, kegiatan Studi Edukasi tersebut sebagai penghargaan untuk siswa-siswi kelas enam yang tidak lama lagi akan menghadapi Ujian Akhir dan juga bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.
Dikatakannya, kegiatan ini merupakan agenda tahunan madrasah bagi murid kelas 6, melaksanakan kegiatan tour bersama siswa-siswi dan dewan guru, juga merupakan aktivitas sosial dan hiburan sebagai ajang silaturahmi antar murid dan dewan guru setelah didera pandemi covid-19.
“Selama mengikuti kegiatan pembelajaran, tentunya melelahkan pikiran dan fisik, kita berharap kegiatan Studi Edukasi ini bisa menumbuh kembangkan semangat cinta tanah air dan bangsa, mempertebal iman dan taqwa serta bangga menjadi masyarakat Aceh dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia,” pungkas alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh. (Yoes/hR)