Farhan Maulana (10) anak pasangan Sopian (39) dan Amsiar (35) warga Gampong setempat, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Krueng Keureuto Gampong Rawa Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, pada Minggu (09/02/2025) sekira pukul 17.00 Wib. Foto : Yoes/haba RAKYAT.
ACEH UTARA – haba RAKYAT l Peristiwa tragis kembali terjadi di Sungai Krueng Keureuto, tepatnya di Gampong Rawa, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, pada Ahad (09/02/2025), pukul 17.00 WIB. Seorang anak berusia 10 tahun bernama Farhan Maulana adalah anak dari pasangan Sopian (39) dan Amsiar (35) warga Gampong setempat, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di sungai tersebut.
Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K melalui Kapolsek Lhoksukon AKP Syahrizal menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pergi ke sungai bersama adiknya, Muhammad Feri (7), pada pukul 16.45 WIB. Selain itu, di lokasi juga terdapat dua anak lainnya yang merupakan teman-teman korban.
“Saat itu, korban turun ke sungai untuk mandi. Namun, korban berenang terlalu ke tengah dan mencapai bagian yang lebih dalam. Hal ini menyebabkan korban kesulitan dan mulai tenggelam. Sempat meminta pertolongan, korban akhirnya tidak dapat menyelamatkan diri,” ungkap Kapolsek AKP Syahrizal.
Melihat kejadian tersebut, kata Syahrial, adik korban segera berlari pulang untuk memberitahukan kepada orangtuanya. Sekira pukul 17.10 WIB, ayah korban bersama warga setempat langsung menuju ke sungai untuk melakukan pencarian. Setelah hampir satu jam pencarian, pada pukul 18.00 WIB, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Jenazah korban kemudian dibawa pulang ke rumah untuk dilakukan prosesi fardhu kifayah.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh orangtua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya, terutama saat bermain di sekitar sungai atau perairan yang berisiko.
Kapolsek menyampaikan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya bermain di sungai tanpa pengawasan orang dewasa. “Kepada para orangtua agar selalu mengawasi anak-anaknya ketika bermain di sekitar sungai atau tempat-tempat yang berisiko,” imbaunya.
Selain itu, perlu diberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai bahaya bermain di perairan yang dalam. Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di masa mendatang, ujar Kapolsek.
Pihak kepolisian juga mendorong masyarakat untuk memberikan edukasi kepada anak-anak terkait keselamatan di lingkungan air serta segera bertindak jika melihat anak-anak bermain di lokasi yang berbahaya. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan keselamatan anak-anak tetap terjaga.
Yoes/hR