Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) mengelar Seminar Nasional, dengan tema “Tatanan Luhur Jalan Terang Suatu Bangsa”. Kegiatan ini berlangsung pada akhir Juni silam, di Pendapa Ageng Hand Astasih, Srengat dan Candi Pelataran Blitar, Jawa Timur. Foto : Yoes/haba RAKYAT.
BLITAR – haba RAKYAT | Perhelatan Budaya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) merupakan acara rutin tahunan yakni Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong-Royong ke-14.
Selain itu, juga mengelar Seminar Nasional, dengan tema “Tatanan Luhur Jalan Terang Suatu Bangsa”. Kegiatan ini berlangsung pada akhir Juni silam, di Pendapa Ageng Hand Astasih, Srengat dan Candi Pelataran Blitar, Jawa Timur.
Seminar Nasional yang didukung oleh Pemkab Blitar, para Sultan, dan Raja-raja se-Nusantara tersebut, dalam rangka pemajuan kebudayaan dan ekonomi serta pariwisata dalam Majelis Kerabatan Agung Diraja Nusantara.
Salah seorang narasumber, Prof. DR. KGPH. Ratu Gajah Oyo Sandjoyo Putro, S.E.,M.A, seorang ekonom dan tokoh ekonomi mikro pada sektor UKM/UMKM dan BUMP (Badan Usaha Milik Petani) mengatakan, ekonomi kita ini harus dibangun atas dasar kearifan lokal, berbudaya, dan tentu harus meletakkan prinsip kejujuran menjadi landasan utama dalam hal menjalankan ekonomi.
Sementara narasumber Duli Yang Maha Mulia Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza FW. Ph.D Maharaja Kutai Mulawarman Muara Kaman, dalam paparannya membahas terkait hukum adat, menjelaskan pentingnya seminar ini untuk mendorong undang-undang yang berada di DPR dan MPR RI, tentang pengesahan masyarakat hukum adat.
“Ketika UU ini disahkan oleh pemerintah, maka masyarakat hukum adat berhak untuk mengelola tanah dan wilayah adatnya,” ujarnya.
Sultan Samudera Pasai, Teuku Haji Badruddin Syah ZFA menambahkan, pentingnya menjaga dan melestarikan adat dan budaya nusantara karena tanpa hal tersebut, maka setiap bangsa akan kehilangan jati diri dan kebanggaannya pada bangsa ini serta mudah terombang-ambing dalam kemajuan zaman dan menjadi obyek penjajahan budaya, materi, ekonomi dan tehnologi bangsa lainnya.
Yoes/hR