
Sigli,haba RAKYAT I Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah, S.H., M.H., yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pidie H. Yusmadi, S.Pd., M.Pd., menghadiri acara Meuseuraya Akbar dan Khanduri Jirat yang dilaksanakan di Gampong Cot Geunduek Kecamatan Pidie, Rabu (28/05/2025).
Acara ini berlangsung dengan khidmat dan dibuka dengan Syiar/Seni Tutur dari Syech Medya Hus dkk, yang dilanjutkan dengan Santunan Anak Yatim.

Turut hadir dalam acara ini, Ustadz Dr. Amri Fahmi, Lc., MA; Camat Pidie Mahdi, S.Sos; Ketua MAPESA Mizuar Mahdi; Pembina MAPESA Mujiburrizal; Keuchik Gampong Cot Geunduek Khairuddin; Tuha Peut serta warga Gampong Cot Geundeuk.
Meuseuraya dalam bahasa Indonesia berarti gotong royong atau kerja sama, yang diadopsi dari tradisi lokal untuk diterapkan dalam kegiatan pelestarian situs- situs bersejarah. Program ini tidak hanya berfokus pada restorasi fisik situs-situs sejarah, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam pelestarian budaya mereka.
Pembersihan Makam di Cot Geunduek Kecamatan Pidie merupakan puncak dari serangkaian kegiatan Meuseuraya Akbar Pidie dengan tema “Satu hati menjaga warisan sejarah”, sebuah gerakan gotong royong besar-besaran yang melibatkan masyarakat, relawan, dan pemangku kepentingan dalam membersihkan dan merestorasi situs-situs sejarah.
Dan dilanjutkan dengan tradisi Khanduri Jeurat yang dilaksanakan pada siang hingga sore hari. Tradisi ini mencakup ziarah, serta makan besar bersama ribuan masyarakat sebagai bentuk syukur kepada Tuhan.
Masykur dari MAPESA menyampaikan bahwa acara Meuseuraya ini berlangsung dari 25/05/2025 sampai dengan 29/05/2025. MAPESA juga memamerkan sekitar 400 koleksi budaya dalam ajang Pameran Kebudayaan Meuseuraya Akbar yang digelar di Gedung Balee Meusapat Ureung Pidie.
Sebutnya lagi, beragam artefak ditampilkan, mulai dari manuskrip kuno, koin dan mata uang lama (numismatika), peralatan rumah tangga tradisional, hingga senjata kuno.
“Acara Meuseuraya ini mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan RI dan LPDP melalui program Dana Indonesiana untuk pemajuan kebudayaan di Indonesia. Program Meuseuraya Akbar MAPESA mulai diluncurkan sejak 2025 ini, yang dimulai di Kabupaten Pidie,” lanjut Masykur.
Meuseuraya Akbar 2025 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya dan sejarah Aceh. Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam pelestarian budaya mereka.(AA/hR)