Aceh Utara, haba RAKYAT
Banyaknya ulama yang wafat dengan tenggang waktu yang sangat sebentar, membuat air mata yang belum kering, kembali tumpah karena kesedihan kembali datang. Tidak ada yang kekal di muka bumi ini kecuali Dzat Yang Maha Kekal. Ketika ajal itu tiba, manusia tidak bisa menunda-nunda sedetik pun. Itu sudah janji Allah yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran.
Sebagai wujud penghormatan untuk mengenang wafatnya ulama kharismatik Aceh, Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab yang akrab disapa Tu Sop Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib, Kabupaten Bireuen, MIN 30 Aceh Utara menggelar doa bersama dan tahlilan yang berlangsung khidmat pada Jum’at (13/09/2024) di komplek madrasah setempat.
Acara doa bersama dan tahlilan ini diisi dengan rangkaian doa dan tahlil usai pengajian yasinan, dipimpin oleh Ustadz T. Ibnoel Hajar, S.Pd.I., M.Pd guru MIN 30 Aceh Utara yang diikuti dewan guru dan pegawai serta siswa-siswi.
Kepala MIN 30 Aceh Utara, H. Muhammad Yusuf, S.Pd.I mengungkapkan, berita kepergian Tu Sop membawa kesedihan mendalam bagi kita semua. Seluruh masyarakat Aceh berduka atas kehilangan sosok ulama besar ini. Banyak yang menyampaikan rasa duka yang mendalam dan mengenang sosoknya sebagai guru yang berwibawa dan penuh kasih.
“Beliau adalah teladan bagi kita dan ajaran-ajarannya akan terus hidup dalam ingatan,” ujarnya.
Almarhum dikenal sebagai ulama yang cerdas, bijaksana, dan rendah hati. Beliau tidak hanya menguasai ilmu agama secara mendalam, tetapi juga dikenal sebagai tokoh yang mampu memberikan nasihat dengan cara yang lembut dan penuh makna.
Kehadirannya selalu dinanti, terutama dalam majelis-majelis pengajian dan ceramah agama, kini beliau telah tiada.
“Kami keluarga besar MIN 30 Aceh Utara turut berduka sedalam-dalamnya atas wafatnya ulama besar kita, Tu Sop, Semoga Allah Swt memberikan tempat almarhum di surga firdaus bersama Rasulullah Saw serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan,” ucap Kepala Madrasah. (Yoes)