DAERAH  

Muslizar : Banyak Situs Sejarah di Aceh Tamiang Ini, Belum Banyak Diketahui Masyarakat

Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Tamiang, Muslizar, S.Pd, MM, ketika membuka pembinaan pelopor adat bersama guru MTs. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)

Aceh Tamiang, haba RAKYAT
“Perlunya mengoptimalkan peran lembaga adat, tokoh adat dan semua pihak untuk melestarikan berbagai adat istiadat, seni budaya, sesuai dengan kearifan lokal dan juga memperkenalkan sejarah agar tidak dilupakan.”

Demikian hal senada di sampaikan, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Tamiang, Muslizar, S.Pd, MM saat membuka Pembinaan Pelopor Adat bersama guru Mts Aceh Tamiang, di aula Pucok Suloh MAA, Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, pada Rabu (8/5/2024).

“Banyak situs sejarah dunia di Aceh Tamiang ini, namun belum banyak diketahui masyarakat,” ucapnya.

Beliau menyebutkan, Aceh Tamiang sudah mendapatkan tiga warisan budaya tak benda, yakni Silat Pelintau, Rateb Berjalan dan Dendang Lebah.

“Warisan budaya tak benda ini wajib kita lestarikan,” serunya.

Pada kesempatan itu, Muslizar meminta kepara para guru untuk mengintegrasikan pembelajaran terkait kearifan lokal dengan memberikan contoh yang berada di sekitar kita.

“Jika ini dikembangkan, maka proses melestarikan budaya kita tidak akan terlalu lama,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat MAA, M. Fajar dalam laporannya menyampaikan, pembinaan ini sebagai upaya dalam membentu perpanjangan tangan dalam mempersiapkan generasi yang dapat melestarikan adat istiadat, seni budaya maupun sejarah.

“Kami mengundang para guru sejarah dan seni budaya karena yakin melalui Bapak/Ibu adat budaya, seni dan kearifan lokal akan tersosialisasikan kepada masyarakat luas,” ujar Fajar.

Sebanyak 40 orang guru yang terdiri dari guru sejarah dan seni budaya hadir mengikuti pembinaan. (ms)