Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag saat melakukan penanaman pohon wakaf produktif di lahan tanah wakaf milik Masjid Baiturrahim Abu Keumala Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Foto Yoes/haba RAKYAT.
ACEH UTARA – haba RAKYAT | Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag melakukan penanaman pohon wakaf produktif di lahan tanah wakaf milik Masjid Baiturrahim Abu Keumala Seunuddon, Aceh Utara, Rabu (06/11/2024).
Amatan media ini, ada sekitar 125 batang pohon kelapa sawit yang akan ditanam pada lahan wakaf 1,2 hektare yang terletak di Gampong Tanjong Pineung, Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara.
Penyediaan bibit sawit ini merupakan salah satu bentuk wakaf yang diberikan dari keluarga besar MTsN 9 Aceh Utara, di serahkan langsung oleh Kepala Madrasah Drs. H. Syahkubat. Kemudian, Kepala Kankemenag Aceh Utara, H. Maiyusri melakukan penanaman secara simbolis pohon sawit tersebut.
H. Maiyusri menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan wakaf seluas 1,2 hektare guna mendukung perekonomian masjid dan kesejahteraan ummat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam mengoptimalkan pemanfaatan tanah wakaf untuk kepentingan produktif,” ujarnya.
Kakankemenag berharap, “Penanaman pohon sawit ini dapat menjadi langkah positif dalam pemanfaatan tanah wakaf secara produktif, memberikan manfaat jangka panjang bagi Masjid Baiturrahim Abu Keumala dan masyarakat Seunuddon”.
Sementara itu, Penyelenggara Zakat dan Waqaf Kemenag Aceh Utara, Syukri, S.Ag mengatakan, “Kegiatan ini juga menjadi simbol kolaborasi antara berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan ekonomi melalui sektor agrikultur yang produktif”.
“Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan tanah wakaf yang belum dimanfaatkan secara optimal,” tutupnya.
Turut hadir pada kegiatan ini antara lain perwakilan anggota DPRK Aceh Utara, Muspika Seunuddon, unsur Forkopimcam, para alim ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Yoes/hR