Foto Mukhtaruddin, Tokoh Muda Aceh Utara / Sekjen IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Provinsi Aceh.
Aceh Utara, haba RAKYAT | “Selamat datang bapak Presiden Joko Widodo yang kami muliakan, semoga bapak selalu dalam lindungan Allah Swt dan bantu kami menanggulangi banjir Aceh Utara”.
Itulah ucapan dan sepenggal harapan serta jeritan hati tokoh muda Aceh Utara, Mukhtaruddin yang juga Sekjen IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Provinsi Aceh kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sang pemimpin negeri ini dalam lawatannya ke Bumi Malikussaleh Samudera Pasai pada Jum’at 10 Februari 2023 besok.
Dalam rilisnya yang diterima haba RAKYAT, Kamis (09/02) Mukhtaruddin menyampaikan, pihaknya selalu memperhatikan kondisi kekinian tentang musibah banjir Aceh Utara yang seakan tak kunjung berakhir setiap tahunnya dan belum ada solusi tepat sampai saat ini.
“Kami sangat memohon dan tolong bapak Presiden bantu kami masyarakat Aceh Utara yang mayoritas masih hidup di bawah garis kemiskinan dan daerah kami termasuk kategori kabupaten kemiskinan radikal,” ujarnya.
Kami sangat mengharapkan intervensi bapak Presiden yang kami muliakan, tambah Mukhtaruddin.
“Dengarkan jeritan ini, dan bantu kami wahai Bapak Presiden, kami selalu gagal panen, lahan kami hancur, rumah kami porak poranda, fasilitas umum rusak berat setiap kali terjadi banjir. Musibah banjir dalam setahun bisa mencapai 3 sampai 13 kali, seakan-akan kami sudah putus harapan untuk bangkit,” tulis Mukhtar dalam rilisnya.
Sebagai Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Aceh sambungnya, selalu terlibat aktif pada setiap terjadinya banjir. “Ini merupakan bagian dari tupoksi kami sebagai Pekerja Sosial Masyarakat, dan tolong masyarakat kami di Aceh Utara Bapak Presiden,” pintanya penuh harap.
Dikatakan, pengurus IPSM Aceh tentu punya kepentingan karena kami adalah juga bagian penyelenggara kesejahteraan sosial masyarakat dan sangat prihatin dengan kondisi kami saat ini.
Mukhtar juga menyebutkan, banjir Aceh Utara sudah terjadi puluhan tahun dan setiap tahun bisa mencapai kerugian antara 675 miliar hingga 1,2 triliun.
“Salah satu penyebab masyarakat Aceh Utara dilanda kemiskinan adalah karena sering terjadinya musibah banjir,” pungkasnya. (Yoes/hR-Rilis)