
Sigli,haba RAKYAT I Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, membuka Seminar Internasional tentang Sejarah dan Peradaban Pidie yang digelar Panpel Hari Jadi (Hajad) ke-514 Pidie (Pedir Darul Amin) tahun 2025, melalui Disdikbud, yang berlangsung di Pidie Convention Center (PCC) Sigli, Rabu (17/09/2025).
Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Alzaizi, didampingi oleh Sekda Drs. Samsul Azhar, dan Kadisdikbud, H. Yusmadi Kasem, S.Pd., M.Pd., serta turut dihadiri oleh Ketua DPRK, Anwar Sastra Putra, S.H., Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf Andi Irsan, M.Han, Kajari Pidie, Suhendra, S.H., bersama unsur Forkopimda lainnya.
Kehadiran mereka tersebut sebagai bentuk dukungan penuh terhadap perayaan Hari Jadi ke-514 Pidie. “Peringatan hari jadi Pidie bukan sekadar seremoni. Di baliknya ada nilai sejarah dan kearifan lokal yang harus kita lestarikan bersama. Manuskrip-manuskrip yang dibahas dalam seminar ini adalah warisan peradaban yang patut dijaga, karena menjadi jati diri sekaligus sumber ilmu bagi generasi mendatang,” ujar Letkol Inf Andi Irsan di sela kegiatan.
Mengawali sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya momentum Uroe Lahee sebagai refleksi sejarah panjang Pidie yang telah memiliki peradaban maju sejak masa Kerajaan Pedir.
Disampaikan juga Wakil Bupati, bahwa Pidie telah mempunyai peradaban yang modern pada masanya. Baik karena Negara yang berbentuk kerajaan, Kota Pelabuhannya, pasar, termasuk tempat pedagang uang (penukaran uang).
Sebanyak 500 tempat dalam catatan Verthema pada tahun 1505, sebut Wakil Bupati. Tidak hanya itu, Pidie juga ada 4 pelabuhan yang masyhur, yakni Kuala Batee, Kuala Pidie, Kuala Gigieng, dan Kuala Ie Leubeu.
Seminar internasional ini mengusung tema “Pidie dalam Manuskrip dari Masa ke Masa”. Kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran nyata tentang Pidie pada masa lalu melalui hasil kajian manuskrip, serta menjadi sarana edukasi sejarah bagi generasi penerus bangsa di Kabupaten Pidie.
“Melalui seminar ini, kita ingin meneguhkan kembali semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap daerah, serta memberikan warisan sejarah yang berharga bagi generasi muda,” ujar Wakil Bupati pada sambutannya.
Ketua Panitia Pelaksana seminar, yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, H. Yusmadi Kasem, S.Pd., M.Pd., dalam laporannya mengatakan, seminar internasional dalam rangkaian Hari Jadi ke-514 Pidie ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi global, berbagi pengetahuan terkini dan membangun jejaring internasional.
“Kegiatan selama satu hari ini yang diikuti oleh lebih 300 peserta, dan 6 pemateri, termasuk dari luar negeri, dirasa penting karena mengingat sejarah panjang Pidie yang berdiri dari suatu kerajaan Islam terletak di utara Pulau Sumatera dengan kisah yang heroik penuh dengan ikonik mewarnai di sepanjang perairan Selat Malaka,” ungkap H. Yusmadi.
Adapun peserta dari berbagai kalangan, Akademisi, ormas, dan para tokoh terkait kegiatan. Sedangkan para pemateri yang hadir, yaitu:
- Prof. Dr. Husaini Ibrahim, M.A (Guru besar/Arkeolog Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)
- Prof. Dato’ Sri Dr. Abdul Rahman Abdul Samad. LC. M.A (dari Pattani Thailand)
- Masykur Safruddin. S.HUM (Kolektor Pedir Meseum, Banda Aceh)
- Baiquni Hasbi, M.A. PH. D (Dosen Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe)
- Marwansyah Ismail. LC, MA (dari Pulau Penang, Malaysia)
- Hermansyah, M.TH., MA. HUM. (Dosen Filolog UIN Ar-Raniry, Banda Aceh).

Sebutnya lagi, sebagai sebuah kerajaan yang berdiri dengan gagahnya disertai dengan kota pelabuhan yang banyak dikunjungi orang asing baik hendak berdagang maupun melakukan perjalanan dalam penyebaran agama Islam.
“Oleh karena itu banyak manuskrip tentang Pidie yang tersebar, sehingga perlu pengkajian yang serius dan maksimal,” demikian H. Yusmadi, menjelaskan.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan Pidie semakin dikenal luas sebagai daerah yang memiliki warisan sejarah besar dan dapat terus menjadi sumber inspirasi bagi pembangunan kebudayaan dan peradaban bangsa.(AA/hR)
Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.