

Sigli, haba RAKYAT | Sebanyak 371 Jamaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Pidie pada tahun 2023 ini akan berangkat ke tanah suci. Peusijuek dan pelepasan berlangsung di Masjid Agung Al-Falah Sigli, oleh Pj Bupati Pidie, Senin (22/05/2023).
Data diperoleh awak media ini, sebanyak 371 JCH Pidie 2023 terbagi ke dalam tiga kloter, 2, 4 dan 11 embarkasi haji Aceh, terdiri dari 149 laki-laki dan 222 perempuan, termuda berumur 21 dan tertua 95 tahun.
Pemberangkatan pertama pada Rabu 24 Mei 2023, sebanyak 187 JCH, akan tergabung dalam kloter 2 embarkasi haji Aceh. 148 JCH tergabung dalam kloter 4, dijadwalkan akan berangkat pada Jum’at 26 Mei 2023, serta 36 JCH tergabung dalam kloter 11 yang akan berangkat pada Jum’at 02 Juni 2023 nanti.
Pj Bupati Pidie, Ir H. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., pada pelepasan JCH, yang turut didampingi unsur Forkopimda, Ketua IPHI Pidie, Kakan Kemenag, dan unsur terkait lainnya, menyampaikan, Pemkab Pidie menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap kesadaran masyarakat yang tinggi dalam menyahuti rukun Islam Kelima ini.
“Alhamdulillah tahun ini JCH Pidie berjumlah 371 Jamaah yang akan berangkat dalam 3 Kloter, yaitu Kloter 2, Kloter 4 dan Kloter 11, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kakankemenag Kabupaten Pidie”, ucap Pj Bupati.
Ibadah haji merupakan suatu ibadah yang diwajibkan sebagai salah satu dari Rukun Islam, yang dengannya akan tegak Agama Islam, kata Pj Bupati.
Ir. H. Wahyudi Adisiswanto, mengisahkan, perjalanan Haji adalah perjalanan suci yang memerlukan kesiapan fisik dan mental, yang merupakan napak tilas sejarah perjuangan Nabi Ibrahim dan Putranya Ismail ketika membangun Ka’bah.
Ketika Isteri beliau Hajar berlari-lari antara bukit shafa dan marwah, mencari air untuk putranya yang kehausan, lalu muncullah sumur Zam-zam yang sampai sekarang masih mengeluarkan air yang melimpah ruah, tuturnya.
“Kabah yang akan saudara kunjungi memberi pelajaran yang sangat berharga, di sana ada Hijr Ismail yang arti harfiahnya Pangkuan Ismail, disanalah Ismail, putra Ibrahim as, pernah berada dalam pangkuan ibunya, Hajar, seorang wanita miskin yang ditempatkan Allah di sana dan diabadikan peninggalannya untuk menjadi pelajaran bagi manusia”, ungkapnya.
Bahwa Allah memberikan kemuliaan kepada seseorang bukan karena keturunan atau status sosial, melainkan karena kedekatannya kepada Allah dan usahanya untuk hijrah dari kebatilan menuju yang haq, imbuh Pj Bupati.
Di sana pula, saudara akan melakukan thawaf, berbaur dengan jutaan umat muslim dari berbagai negara menuju satu tujuan utama yaitu mencari ridha Allah semata, dan di Arafah, padang yang luas lagi gersang seharusnya kita menemukan marifah pengetahuan sejati tentang jati diri, siapa kita yang sebenarnya dan kemana akhir perjalanan hidup kita.
Tidak ada yang membedakan antara yang kaya dan miskin, pada hari itu semua manusia sama dimata Allah, karena yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling tinggi ketaqwaannya.
“Harapan kita bersama semoga semua jema’ah calon haji tahun ini menjadi haji yang mabrur di sisi Allah SWT. Aamiin..”, ucapnya lagi.
Untuk mencapai maksud tersebut, kata Pj Bupati, saya menghimbau kepada semua calon jemaah agar jangan mengedepankan prinsip-prinsip yang dapat menyebabkan kebingungan diantara para jema’ah.
“Perkecil perbedaan, samakan persepsi dalam melaksanakan ibadah Rukun Islam yang Kelima ini, dan senantiasa menggunakan buku panduan yang telah disediakan oleh pemerintah sebagai acuan”, Ia berpesan.
Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie tak lupa mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada segenap jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, yang telah bekerja dengan maksimal, ujarnya.
Teruslah mengabdi dan benahi segala kekurangan serta memberikan pelayanan terbaik dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji.
“Atas nama pribadi dan Pemkab Pidie, dengan turut berbahagia mengucapkan selamat jalan dan selamat menunaikan ibadah haji kepada seluruh tamu-tamu Allah sekalian”, demikian sebagaimana disampaikan Pj Bupati pada pelepasan JCH Pidie. (AA/hR)