Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekdakab Aceh Besar Jamaluddin.SSos.MM, membuka Workshop Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kota Jantho, Selasa (3/10/2023). Foto/ Prokopim Aceh Besar.
Kota Jantho, haba RAKYAT | Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, S.STP MM yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekdakab Aceh Besar Jamaluddin SSos MM membuka Workshop Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Aula Wisma Atlet Kota Jantho, Selasa (3/10/2023).
Dalam sambutannya, Jamaluddin SSos MM mengatakan, perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan SDM berkualitas, mandiri, dan mampu berdaya saing di era global. Salah satu peran penting tersebut adalah membangun masyarakat berpengetahuan.
Di samping itu, perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan pusat kegiatan untuk masyarakat yang dikelola secara professional dan terbuka bagi semua kalangan. Sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap kepada keuchik dan pengelola perpustakaan untuk memperhatikan perpustakaan gampong dalam menganggarkan dana gampong, baik di bidang pembangunan maupun pengadaan buku dan insentif dalam pengelolaan perpustakaan gampong,” harapnya.
Dijelaskannya, inklusi sosial merupakan pembangunan kesejahteraan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan bertujuan menciptakan masyarakat yang amanah dan adil, dengan memiliki perpustakaan yang proaktif dan dapat membantu individu maupun masyarakat untuk mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri dan dapat membantu meningkatkan jejaring sosial. Perpustakaan juga mendukung komunitas, orang dewasa, keluarga, lansia, bahkan kaum disabilitas untuk belajar di perpustakaan.
“Alhamdulillah, Pemkab Aceh Besar menyampaikan apresiasi kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah mengalokasikan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Kabupaten Aceh Besar. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Besar Fazlun SH MT melaporkan, kegiatan itu diikuti para perwakilan keuchik dan pengelola perpustakaan gampong yang ada di Aceh Besar.
“Kami berharap, para peserta dapat menimba ilmu dan berbagai pengetahuan yang disampaikan oleh para pemateri yang ahli di bidang perpustakaan,” katanya.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar, lanjutnya, akan terus mendukung dan meningkatkan minat baca serta kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, sehingga perpustakaan akan menjadi wadah bagi masyarakat Aceh Besar guna mengembangkan ketrampilan, kreatifitas masyarakat, mengurangi kemiskinan, serta mencerdaskan masyarakat. (Rel)