Miliki Sekolah kejuruan hingga peguruan tinggi

Sebuah Lembaga pendidikan islam yang berdiri di Gampong (desa) Dilib Bukti Sibreh Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar merupakan sebuah pesantren yang kini telah berkembang hingga memiliki sekolah menengah kejuruan hingga Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Aceh (STISNU Aceh).
Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Mahyal Ulum Al-Aziziyah dipimpin oleh Tengku H Faisal Ali sejak pertama berdiri. Seiring perjalanan waktu, pembenahan terus dilakukan, diantaranya dengan pembangunan fisik asrama, ruang belajar, dapur, mesjid dan lainnya. Pembenahan juga dilakukan dalam manajemen dan tata kola pesantren.

Untuk mengejar kualitas Pendidikan bagipara santrinya, YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah pada tahun 2013 dibuka pendidikan formal yaitu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bidang Otomotif dan Pengelasan. Di tahun yang sama juga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Aceh (STISNU Aceh) yang perkuliahan perdananya dilaksanakan pada tahun 2015 berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam RI. Kampus tersebut menggunakan metode pengajaran berbasis pesantren pertama di Aceh Besar.

STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh Besar yang mewajibkan mahasiswanya tinggal di pesantren. Hal itu bertujuan menyelaraskan antara pendidikan kampus dengan pendidikan dayah. Mahasiswa selain mendapatkan ilmu di kampus juga dibekali ilmu agama di dayah. Kampus ini juga memiliki nilai tambah dibanding sekolah tinggi lainnya. Diantaranya dengan perpaduan metodologi sains dan pengajian salafiyah diharapkan mahasiswa mampu memahami kitab kuning disamping kompetensi akademik. STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah diharapkan mampu melahirkan lulusan yang bermutu dan berkompeten, mencetak kader-kader hafiz, juga memperkenalkan bahwa perguruan tinggi memiliki landasan-landasan kokoh, yaitu landasan ahlussunnah wal jamaah. Selain itu, di kampus yang telah membuka jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga, ingin membentuk generasi Aceh yang memiliki kualitas intelektual dan basis kedaerahan. Santri dan mahasiswa yang belajar di YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah berasal dari berbagai daerah. Mereka terdiri dari beberapa katagori, yakni menetap dan sekolah formal, menetap dan tidak sekolah formal, menetap tetapi sekolah formal di luar pesantren, dan santri tidak menetap.

YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah memiliki visi Mencetak teknisi yang Berakhlak mulia, Profesional secara teknis dan teknologi, berjiwa kewirausahaan dan Bertaqwa Kepada Allah SWT. Dengan menyedakan Pendidikan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas dan Islami sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berlandaskan pada iman dan taqwa (IMTAQ).
Pendidikan formal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis dayah milik YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah yang diberi nama SMK Mahyal Ulum Al-Aziziyah merupakan jawaban dari harapan para orang tua wali santri. Tgk. H. Faisal Ali menerangkan tujuan mendirikan SMK selain permintaan orang tua santri juga bentuk mendukung program pemerintah Aceh Besar kususnya dan Pemerintah Aceh umumnya dalam membina akidah dan akhlakul karimah para genaerasi aceh kedepan. (Redaksi)