DAERAH  

Pj Bupati Meurah Budiman Rayakan Idul Adha Bersama Warga Aceh Tamiang

Aceh Tamiang, haba RAKYAT I Hari Raya Idul Adha tahun ini terlihat berbeda dengan tahun sebelumnya, khususnya bagi Pj Bupati Aceh Tamiang, Dr. drs. Meurah Budiman, SH, MH berserta Pj Ketua TP-PKK, Zuraidah Meurah, pada lebaran Idul Adha 1444 Hijriah kali ini merayakan bersama masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang.

Kegiatan pelaksanan Shalat Idul Adha
di pusatkan dilapangan Tribun Kantor Bupati, Desa Bundar, Kecamatan Karang Baru, pada Kamis (29/6/2023).

Bertindak selaku Khatib Ustadz Ikhsan Dalimunte, Imam Ustad Al Hafidz Satria M. Rambe. Suasana haru begitu terasa, ketika gema takbir berkumandang mengawali pelaksanaan ibadah. Selesai shalat, dilanjutkan dengan khutbah oleh khatib Ustadz Ikhsan Dalimunte.

Pada khutbahnya Ustadz Ikhsan Dalimunte menyampaikan, pada hari ini kita semua wajib bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan nikmat Iman, islam, ikhsan dan berbagai nikmat lainnya yang tak terhitung jumlahnya, sehingga kita bisa berhadir dilapangan ini untuk mengikuti shalat Idul Adha, paparnya.

“Dalam islam ada 2 kali shalat ied dalam setahun. Yaitu Idul Fitri merupakan hari raya kecil, dan Idul Adha adalah hari raya besar. Mengapa Idul Adha disebut hari raya besar disebabkan Idul Adha diikuti oleh rukun Islam yang ke 5 yaitu menunaikan ibadah haji. Selain itu pada hari raya ini kita juga disunahkan untuk berqurban. Ibadah haji adalah suatu ibadah yang menghimpunkan umat islam sedunia,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, bahwa Allah sangatlah cepat dan tepat hisabnya. Maka oleh sebab itu bagi kita yang mampu hendaknya agar melaksanakan ibadah haji. Karena Allah maha tau kemampuan setiap ummatnya.

Janganlah kita mendahulukan kepentingan-kepentingan yang tidak begitu penting dan menunda-nunda untuk mendaftar haji guna menunaikan ibadah haji. Barang siapa yang menunaikan ibadah haji karena Allah maka ia akan kembali dari tanah suci bagaikan bayi yang baru lahir, sungguh tiada balasan bagi haji mabrur selain sebaik baik pembalasan yaitu Surga,” sambungnya.

Al Ustadz juga mengingatkan kepada Jama’ah yang berhadir, bahwa Rasulullah juga memberikan ancaman bagi siapa yang cukup belanja, aman untuk melaksanakan Haji sementara ia tidak mau melaksanakan haji, maka ia boleh memilih untuk mati sebagai Yahudi atau Nasrani. Lebih jauh ustadz menjelaskan jika seorang mampu untuk berhaji sementara ia mengi’tikadkan bahwa ia belum wajib haji maka golongan inilah yang dimaksud rasulullah pilih mati secara yahudi atau nasrani.

“Bagi orang yang mampu untuk berhaji dan ia telah mengi’tikadkan bahwa haji itu wajib akan tetapi ia lebih memilih untuk membelanjakan hartanya ketempat lain yang tidak bermanfaat atau bertentangan dengan syaria’ah maka jika ia mati ia akan mati fasik,” terangnya.

Diakhir khutbahnya khatib menyampaikan bahwa begitu banyak suri tauladan yang bisa diambil dari pelaksanaan ibadah haji. Bagaimana ketaatan Nabi Ibrahim dan keluarganya atas perintah Allah. Islam adalah negara paling bertoleransi didunia. Sebagai contoh yaitu perintah untuk berqurban. Pada perintah qurban kita diajarkan bagaimana berbagi kepada saudara – saudara kita. Maka jika kita mentauladani perbuatan rasul-rasul kita insyaallah kefakiran dan kemiskinan akan bisa teratasi. Sesunguhnya dengan berbagi tiada harta yang berkurang selain Allah akan membalasnya berkali-kali lipat ganda.

Pada moment ini, Pj Bupati Meriah Budiman juga menyerahkan hewan Qurban kepada panitia dan selanjutnya menggelar Open House di Pondopo Bupati. (MS)