Foto : Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Meurah Budiman, SH, MH Saat Membuka
Forum Diskusi Bersama Pimpinan Dan Anggota DPRA Dengan Seluruh Kepala SKPK Dan DPRK Aceh Tamiang (Photo/hR/Muharram Syafri).
Aceh Tamiang, haba RAKYAT | Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Meurah Budiman, SH, MH, menghelat Forum Diskusi bersama Pimpinan dan Anggota DPRA dengan seluruh Kepala SKPK dan DPRK Aceh Tamiang yang dikemas dalam kegiatan Reses I Anggota DPRA Tahun Anggaran 2023, di Aula Setdakab, pada Rabu (8/2/2023).
Giat ini bertujuan mewujudkan mimpi bersama membangun Kabupaten Aceh Tamiang menjadi lebih baik, masyarakat sejahtera, yang harus diwujudkan dengan sinergitas dan kolaborasi multi pihak.
Momentum ini dimanfaatkan Pj. Bupati Meurah untuk menyatukan persepsi dan tujuan membangun dan mensejahterakan Bumi Muda Sedia bersama petinggi di DPRA dan DPRK.
“Pertemuan ini kita laksanakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang semuanya bisa teratasi dengan adanya kerjasama yang baik,” ujar Meurah.
Dalam forum pertemuan ini, ada sejumlah butir penting yang menjadi skala prioritas bagi Pemkab Aceh Tamiang dan Lembaga Legislatif dalam tujuan bersama membangun dan memajukan Aceh Tamiang. Beberapa butir penting itu merupakan persoalan dan permasalahan yang membutuhkan jalan keluar dan sebuah penanganan yang tepat.
Dari permasalahan dan persoalan tersebut, para Anggota DPRA Dapil 7 sepakat akan menyelesaikan dan mencari solusi bagi beberapa persoalan yang menjadi skala prioritas mereka dalam bekerja.
Dalam pertemuan itu, salah satu anggota DPRA Dapil 7 Nora Idah Nita menyampaikan, melalui pokirnya, ia akan memberikan dana Rp. 1 milyar untuk pembangunan masjid Agung Aceh Tamiang. Dalam hal ini ia juga meminta agar lembaga eksekutif dan legislatif mampu berkolaborasi membangun Aceh Tamiang.
Asrizal H. Asnawi, menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan. Hal ini, ujarnya, mesti menjadi perhatian bersama untuk bisa ditangani secara komprehensif. Asrizal turut menekankan perlunya rumah aman (safe house) terutama bagi korban dalam perkara kriminal tertentu untuk memberikan perlindungan kepada mereka.
Sementara itu, para Anggota DPRA lain yang hadir yakni Syamsuri, Irfan, dan Edy Asaruddin, ikut berbicara menyampaikan hal serupa tentang pentingnya membangun komunikasi dan menjalin kolaborasi memajukan Aceh Tamiang.
Sesi diskusi yang dipandu oleh Asisten Keistimewaan Aceh, Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan, Muslizar berlangsung menarik. Sejumlah Kepala SKPK dan Anggota DPRK ikut memberikan masukan, usulan dan saran yang ditanggapi positif oleh para Anggota Legeslatif DPRA Dapil 7 tersebut. (MS)