DAERAH  

Pj Walikota Buka Musyda Ke-5 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kota Lhokseumawe

Walikota Lhokseumawe DR.Drs Imran, MSi, MA melakukan pemukulan Rapai saat pembukaan acara Musyda ke-5 Muhammadiyah dan ‘Asiyiyah kota Lhokseumawe. Sabtu (5/8/photo/Rik)

Lhokseumawe, haba RAKYAT I Musyawarah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Ke-5 Kota Lhokseumawe bertepatan dengan 18 Muharram 1445 H/5 Agustus 2023.

Acara itu dirangkai dengan kegiatan jalan santai juga ditampilkan demonstrasi Tapak Suci dan apel siaga KOKAM Lhokseumawe, berlangsung di Aula Kha Dahlan, Kompleks Perguruan Muhammadiyah Lancang Garam Lhokseumawe. Sabtu (5/8).

Kegiatan yang penuh khidmat serta dengan kegembiraan mengusung tema “mendorong pelaksanaan syari’at, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat”, selaras dengan perkembangan kondisi modernisme dan berkemajuan Muhammadiyah Kota Lhokseumawe.

Musyda dihadiri oleh Ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh A Malik Musa, SH, MHum, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Aceh, Asraf, SP, MSi, Pj. Walikota Kota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, MSi, MA, unsur Forkopimda Lhokseumawe, Organisasi Islam di Lhokseumawe, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, ‘Aisyiyah juga seluruh Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom), keluarga besar, simpatisan Muhammadiyah dan sejumlah para undangan lainnya.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lhokseumawe Ust. Drs, Baihaqy Muhammad, LC yang pernah memimpin PDM Aceh Utara 1995-2005, kemudian PDM Lhokseumawe (2006-2022), menyatakan, “Muhammadiyah adalah gerakan islam bersama dengan organisasi islam lainnya, juga Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi islam yang ikut menyumbangkan kemerdekaan negara Republik Indonesia (RI).

Semua itu dilakukan dengan semangat kebersamaan, kemajuan dan kegembiraan untuk kepentingan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.” paparnya.

Pj Walikota Lhokseumawe Dr, Drs. Imran dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap pergantian pimpinan dalam berbagai jajaran dan organisasi bukan untuk dipertentangkan, tetapi menjadi ajang silaturrahmi, bergembira untuk konsolidasi organisasi.

Muhammadiyah organisasi yang maju, rasional, logis dan modern di Indonesia. Juga sebagai organisasi yang lengkap didukung oleh majelis dan lembaga yang modern manajemennya secara modern, terus bekerjasama secara sinergi dengan organisasi yang mapan, jadi tidak ada pertentangan dan perbedaan dengan tujuan bersama yang sama,” kata Pj Walikota Lhokseumawe dihadapan para hadirin.

Spirit Muhammadiyah berasal dari Pendiri Muhammadiyah Kha Dahlan melihat ke depan dalam usaha memperbaiki serta memberdayakan kehidupan masyarakat, peduli dengan kondisi kehidupan dan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat Lhokseumawe, selaras dengan ketangguhan Muhammadiyah dan Aisyiyah beserta anggotanya.

Organisasi Muhammadiyah sangat mendahulukan berbagai ide serta gagasan dan pencerahan dengan diskusi untuk kehidupan yang konstruktif. “Kita berharap Muhammadiyah terus memberikan masukan serta ide konstruktif untuk membangun Lhokseumawe yang lebih baik”, ungkap Dr. Drs. Imran.

Hal senada juga disampaikan, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, A, Malik Musa, SH, MHum, “Sinergi Muhammadiyah dengan Pemerintah Daerah dan NU sebagai pemilik saham mendirikan serta memerdekakan negara RI. Proses kepemimpinan di Muhammadiyah tetap dalam prinsip amanah, tidak ada permasalahan yang tidak beradab berlaku selama musyawarah ataupun Musyda, ujarnya.

Muhammadiyah harus membuka diri serta bersilaturrahmi dalam mengurus ummat, juga konsolidasi Muhammadiyah untuk tujuan yang sama agar mendapat ridha Allah demi kemaslahatan ummat yang lebih luas”, ucapnya.

Malik Musa juga menuturkan, secara internal mesti melaksanakan konsolidasi perkembangan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR), penguatan dan menciptakan kader, termasuk kader dakwah untuk kader persyarikatan dan pemimpin Muhammadiyah pada masa akan datang.

Diperlukan tertib penguasaan aset Muhammadiyah, agar tidak berpindah tangan dan mengembangkan lebih baik lagi, memperkuat amal usaha pendidikan, kesehatan agar dapat diwujudkan di Aceh, untuk pelayanan kesehatan Islami, mendukung syari’at Islam, seluruh PDM di Aceh mendirikan klinik sebagai pendukung rumah sakit, juga secara ekonomi diantaranya pendirian ekonomi koperasi para anggota Muhammadiyah”, pungkas A. Malik Musa. (Erik)

Editor : Raiz Azhary