DAERAH  

Polda dan Kajati Diminta Turun Tangan, Terkait Dugaan Kecurangan Rekruitmen Panwaslih Zona IV Aceh Selatan

Aceh Selatan, haba RAKYAT | Ruang publik di Aceh Selatan hangat perbincangkan tentang proses perekrutan Komisioner Panwaslih di Aceh, terutama di Kabupaten Aceh Selatan, pasalnya proses tersebut terjadi penundaan, yakni penundaan pengumuman CAT dan Psikologi.

Padahal proses ujian dilaksanakan oleh pihak yang profesional dari Polda Aceh, namun permasalahannya adalah hasil seleksi tidak dilaksanakan pengumuman secara langsung, karena pihak Polda Aceh hanya menyediakan fasilitas ujian.

Seharusnya pihak panitia mampu menjelaskan apakah proses ujian CAT dan Psikologi di wilayah IV berbeda pelaksanaanya dengan wilayah lainnya sehingga harus tertunda.

Ketua PeTA Aceh, Teuku Sukandi menilai adanya indikasi kecurangan dan dapat dilihat dari penundaan pengumuman yang disebut-sebut karena alasan teknis, padahal sistem seleksi CAT menggunakan sistem yang langsung, hasilnya dapat seketika diketahui pasca ujian. Selain itu tidak adanya list nilai para peserta semakin menguatkan dugaan bahwa sistem penilaian seleksi calon Komisioner di Bumi Pala ini sarat kecurangan.

Sangat disayangkan jika Panitia Seleksi berani melakukan upaya-upaya yang mengarah pada pola-pola jahiliyah dengan menutupi informasi dari peserta sendiri apalagi dari publik dengan alasan nilai tidak diekspos karena alasan privasi, sungguh sangat menggelikan,” kata Teuku Sukandi ketika ditemui wartawan. Minggu (16/7/2013) di Tapaktuan.

Tokoh mayarakat Aceh Selatan ini menambahkan, jika memiliki pada peran dan fungsi komisioner Panwaslih adalah badan yang melakukan pengawasan terhadap jalannya Pemilu yang Luber (Langsung, Umum Bebas dan Rahasia), tetapi tetap mengutamakan prinsip jujur adil dan bermartabat.

Nah yang menjadi pertanyaan, jika proses perekrutan pengawasan nya saja sudah sarat dengan bau yang tidak enak alias busuknya aroma kecurangan, maka bagaimana nantinya pada saat Pemilu dilaksanakan,” imbuhnya.

Oleh sebab itu lanjutnya, agar tidak menodai kepercayaan masyarakat maka sebaiknya panitia seleksi dapat menjelaskan dan menunjukkan sikap gentel dengan membuka hasil nilai ujian sebelum membawa dampak negatif pada pelaksanaan Pemilu nantinya, karena kepercayaan masyarakat sudah menipis pada penyelenggara atau pengawasnya.

Yang jelas kecurigaan para peserta saat ini sangat tinggi, bahkan ada yang berasumsi jika saja ada pihak yang bisa membuka tirai kegelapan dibalik penundaan pengumuman proses perekrutan, jika memang masalah teknis silahkan dibuktikan dan dijelaskan oleh Panitia melalui media,” tantangnya.

Menurut Teuku Sukandi, masyarakat di Aceh Selatan bertanya bagaimana proses perekrutan para Komisioner Pengawas Pemilu yang akan menjaga dan mengawal Pemilu di Aceh Selatan ke depan, jangan salahkan masyarakat jika nantinya masyarakat kurang percaya dengan para pengawal Pemilu karena pada saat proses perekrutan saja sudah tidak terbuka.

Alasan menjaga privasi, namun dalam hal kontestasi atau seleksi yang fair sebaiknya para peserta atau kontestan diberikan kesempatan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, sehingga tidak ada rasa saling curiga dan prasangka,” cetusnya.

Sukandi juga mempertanyakan kesungguhan panitia dalam hal melakukan seleksi terhadap para calon Komisioner Panwaslih di Bumi Pala Aceh Selatan, apalagi latar belakang panitia yang melakukan proses seleksi bukanlah orang sembarangan, “seharusnya malu dengan profesi dan menjaga harga diri sehingga tetap menjalankan amanah sesuai tugas dan tanggungjawab yang diberikan.

Mungkin perlu adanya inspeksi dari pihak eksternal seperti Polda Aceh dan Kejaksaan Tinggi Aceh melalui Polres Aceh Selatan atau Kejari Tapaktuan untuk memeriksa hasil kerja para Pansel di wilayah IV agar tidak menimbulkan fitnah, karena beberapa peserta yang enggan disebutkan namanya merasakan banyak kejanggalan dan ketidaknormalan dalam proses pengumuman hasil Ujian CAT dan Psikologi perekrutan calon Komisioner Panwaslih di Wilayah IV, kabarnya juga ada indikasi permainan, dimana nilai yang diduga rendah bisa lulus, namun nilai yang lebih tinggi bisa tidak lulus, Wallahu ‘alam,” ucapnya.

Selain itu, Sukandi juga menyoroti keterlambatan pengumuman hasil tes tertulis dan test psikologi bakal calon komisioner Panwaslih Aceh Selatan, dimana pada zona lainnya pengumuman dilaksanakan pada Jumat dinihari, sementara zona IV khususnya Aceh Selatan molor hingga Jumat siang.

“Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi publik di Aceh Selatan, selain tidak adanya transparansi nilai, hal tersebut juga dapat di indikasikan adanya dugaan proses utak-atik nilai peserta sehingga terjadi keterlambatan, sekali lagi publik punya hak untuk mendapatkan penjelasannya,” papar Sukandi.

Koordinator forum Peduli Aceh Selatan (For-PAS) ini menjelaskan, dari ke 12 bakal calon komisioner Panwaslih Aceh Selatan yang sudah lulus test tertulis dan psikologi itu, berdasarkan informasi yang ia terima, akan dilaksanakan wawancara kembali di Aceh Selatan, dimulai pada Senin (17/7/2023), dari hasil wawancara 12 orang akan terseleksi jadi 6 peserta, 6 peserta akan di tes kepatutan dan kelayakannya kembali di Banda Aceh setelahnya di kirim ke pusat dan pusat yang akan menetapkan dan mengumumkan 3 komisioner defenitif dan 3 orang lagi sebagai lulus cadangan.

Kita berharap proses selanjutnya dapat berjalan dengan mekanisme dan prosedur yang ada, kita juga meminta Polda dan Kejati untuk melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan kecurangan tersebut, sehingga publik mendapatkan informasi dan rasa keadilan dalam proses rekrutmen bakal calon komisioner Panwaslih Aceh Selatan,” harapnya.

Sukandi berpesan, setiap perbuatan yang dilakukan di atas muka bumi ini akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Tuhan, maka dari itu ia menghimbau agar laksanakan tugas dengan jujur dan ikhlas.

Sehingga apa yang dilakukan akan menjadi amal baik untuk diri masing-masing bukan malah sebaliknya menjadi musibah disaat berganti alam,” imbau nya.

Rizky Sufi Riansyah


Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca