Proyek perkuatan tebing Way Melesom terkesan asal jadi, sebagian pasangan Bronjong hanyut terbawa arus Way Melesom. Foto : RSP/haba RAKYAT.
PESISIR BARAT – haba RAKYAT | Proyek perkuatan tebing Way Melesom terkesan asal jadi pasalnya sebagian pasangan Bronjong hanyut terbawa arus Way Melesom, pada Rabu 15/01/2025.
Di karenakan pemasangan Bronjong terkesan asal jadi sebagian Bronjong terbawa arus air Way Melesom, sehingga mengakibatkan kerugian negara.
Hal yang wajar sebagian terbawa arus Way Melesom Bronjong yang terpasang kuat dugaan tidak standar pabrikasi.
Lokasi pengerjaan di temukan ada dua jenis Bronjong yang belum terpasang kan satu berukuran lobang besar satunya berukuran lobang kecil.
Lebih lanjut, Sebagian besar yang terpasang Bronjong yang berukuran lobang besar, sehingga menjadi puing tak berguna hal tersebut yang menguwatkan dugaan Bronjong yang terpasang bukan standar pabrikasi.
Di tempat yang berbeda pengerjaan proyek siluman Way Melesom telah di temukan pekerjaan dinding beton yang mestinya menggunakan spelit nampak terlihat menggunakan batu bulat yang di ambil dari lokasi pengerjaan.
Kawat penahan Bronjong arus Way Melesom yang terpasang, diduga tidak standar pabrikasi. Foto : RSP/haba RAKYAT.
Dengan di temukan pasang batu bulat yang semestinya menggunakan pecahan batu spelit, bukankah itu merupakan salah satu korupsi.
Di lokasi proyek siluman salah seorang pengawas atau mandor langsung menyapa awak media yang sedang pengambilan gambar, “Bang sini kita ngopi di warung aja, terkesan takut di ambil dokumentasi pengerjaannya”, ujarnya.
Pengawas atau mandor proyek siluman asal jadi tersebut bernama Edi, “Saat di konfirmasi Edi tidak bisa menjelaskan secara mendetil mengenai Bronjong kenapa ada dua jenis”,. Edi mengatakan, “Sama aja bang pabrikasi semua kalau pengecoran kita pakai spelit,” jawab singkatnya.
Anehnya Edi tidak tau nama konsultan pengawasnya, bahkan ia tidak nama kontraktornya pun dia tidak kasih tau.
Kalau konsultan pengawasnya siapa bang Edi, “Enggak tau saya siapa, saya saja baru seminggu disini kadang datang kadang tidak konsultan pengawasnya,” ujar Edi.
Sampai berita ini sudah dua kali di terbitkan dari pihak kontraktor dan konsultan pengawasnya belum bisa di hubungi.*
RSP/hR