Aceh Utara – haba RAKYAT | PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), beri tanggapan terhadap Indikasi Bau menyengat di area lingkungan perusahaan pada hari Jum’at 6 Januari 2023 yang awalnya diduga disebabkan oleh paparan Ammonia.
Akibatnya beberapa warga Dusun Satu Gampong Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, dibawa ke Rumah Sakit Prime (RS Prime) dengan keluhan mual-mual
dan pusing. Berdasarkan informasi diterima dari warga setempat, Tim Tanggap Darurat Lingkungan PT PIM beserta dengan Tim dari Bagian
Lingkungan Hidup (LH) dan Tim Humas, segera melakukan pengecekan
langsung ke seputaran area tersebut.
Tim Bagian Lingkungan Hidup PT
PIM yang turun di lapangan, melakukan pengecekan visual menggunakan
alat Ammonia Dotector Portable dan diperoleh hasil ammonia 0 ppm.
Selanjutnya dikoordinasikan dengan koordinator shift selaku penanggung
jawab pabrik di malam tersebut, Tim Humas PIM melanjutkan pengecekan visual lapangan serta berkoordinasi dengan aparatur Gampong Tambon Baroh, untuk penanganan tanggap darurat
awal bagi warga diberikan Extrafood berupa susu pada pukul 21.00 Wib,
sambil terus memastikan bahwa tidak ada indikasi bau ammonia dan dipastikan warga sudah kembali ke kediaman masing-masing di sekitar dusun 1 Desa Tambon Baroh dan di sekitarnya.
Kemudian menjelang pukul 22.30 Wib, Tim Humas mendapatkan informasi dari warga dan dari Tim IGD RS Prime, bahwasannya ada beberapa orang warga yang sudah tiba di IGD RS Prime dengan keluhan mual-mual dan pusing.
Dokter jaga RS Prime dan Tim IGD segera melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan kepada warga masyarakat yang datang ke IGD. Berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosa bahwa 4 empat orang pasien tersebut menderita hipertensi
bawaan, setelah mendapatkan penanganan pada pukul 01.30 Wib dini hari. Keempat warga yang telah mendapatkan penanganan di IGD RS Prime
tersebut kembali ke kediaman masing-masing dan juga telah diberikan
obat-obatan dan multi vitamin.
Pada hari minggu tanggal 8 Januari
2023, Tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh Utara didampingi oleh BUPP KEK Arun, serta Camat Dewantara dan Geuchik Tambon
Baroh melakukan verifikasi kejadian hal tersebut dan melakukan konfirmasi kepada pihak RS Prime bahwa benar ada 4 (empat) orang warga Dusun 1 Gampong Tambon Baroh yang datang ke IGD dengan keluhan mual dan pusing telah diberikan penangangan sesuai prosedur medis yang
berlaku.
Tim DLHK Aceh Utara melakukan pengecekan lapangan di beberapa
titik lokasi pemukiman masyarakat yang berdekatan dengan PT PIM, dan hasil pengujian kadar Ammonia menggunakan Ammonia Detector Portable menunjukkan hasil angka 0 ppm atau dalam normal.
Kemungkinan bau tersebut disebabkan oleh arah angin yang berhembus sesaat ke wilayah pemukiman penduduk karena pada saat kejadian pabrik kondisi shut down dan tidak ada aktivitas. VP PKBL dan Humas PT PIM Zulhadi menyampaikan
bahwa adapun pada hari Jum’at tanggal 6 Januari 2023, pabrik dalam kondisi shut down normal dan berhenti beroperasi, di area pabrik juga tidak ada kegiatan perbaikan maupun indikasi kebocoran
ammonia.
Dengan keadaan pabrik yang tidak sedang beroperasi tersebut, tentunya secara teknis tidak dimungkinkan adanya kebocoran
ammonia yang menyebabkan bau ammonia di lingkungan sekitar perusahaan.
“Ini menjadi catatan dan pertanyaan kami terhadap kejadian tersebut, mengingat hasil pengecekan visual dan ammonia detektor juga menunjukkan hasil 0 ppm (normal), artinya secara pengecekan alat bisa disimpulkan bahwa tidak adanya indikasi kebocoran ammonia,” katanya.
Bagi warga yang sudah datang dan berobat ke IGD RS Prime sudah ditangani dengan baik dan juga diberikan vitamin maupun obat-obatan yang dibawa pulang ke kediaman masing-masing.
PT PIM juga tidak luput untuk memberikan perhatian dan penanganan warga di lingkungan perusahaan, termasuk pelayanan kesehatan, program pemberdayaan masyarakat, bantuan beras rutin untuk lingkungan, bantuan pendidikan, rehabilitasi bangunan dan tempat ibadah, pelatihan kepemudaan, dan
juga program-program lainnya yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.
“Kami juga berharap agar masyarakat di lingkungan perusahaan untuk terus bersama-sama bersinergi mendukung kemajuan perusahaan dan kemajuan lingkungan, karena apabila perusahaan maju, maka akan bisa memberikan kontribusi lebih besar kepada kesejahteraan masyarakat di lingkungan Perusahaan, tutup Zulhadi. (Ucr)