DAERAH  

PUPR Aceh Barat Tempatkan Puluhan Tong Sampah di Berbagai Lokasi, Guna Capaian Kota Adipura

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terus mempersiapkan menghadapi penilaian Adipura 2025,.mulai dari kawasan pemukiman, pasar, pertokoan, taman kota, jalan protokol, hingga kawasan wisata. Foto : Mardianto/haba RAKYAT.

MEULABOH – haba RAKYAT l Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus mematangkan persiapan menghadapi penilaian Adipura 2025.

Salah satu langkah yang dilakukan menempatkan tong sampah terpilah di berbagai lokasi strategis dalam kawasan kota yang merupakan titik fokus penilaian Adipura.

Kadis PUPR Aceh Barat, Dr. Kurdi, menjelaskan bahwa ada sekitar 18 unit tong sampah terpilah yang telah ditempatkan dilokasi titik strategis di kawasan kota Meulaboh yang menjadi fokus penilaian Adipura, mulai dari kawasan pemukiman, pasar, pertokoan, taman kota, jalan protokol, hingga kawasan wisata.

Untuk tahap awal, kita tempatkan 18 unit tong sampah terpilah, dan jumlah ini akan terus kita tambah secara bertahap untuk menjangkau lebih banyak area publik,” ujarnya, Rabu (15/10/2025)

“Semua lokasi khusus (Lokus) tersebut sudah ditetapkan dalam peraturan Menteri. Kami sekarang intens turun ke lapangan memastikan kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana sesuai standar,” ujar Kurdi yang juga Ketua Satgas Adipura Aceh Barat

“Ini bukan sekadar program, melainkan ikhtiar dan komitmen kita bersama untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Mari manfaatkan fasilitas tong sampah ini dengan sebaik-baiknya, dengan memilah sampah dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan.” tambahnya

Menurut Kurdi, penilaian Adipura bukan hanya soal kesiapan fasilitas, tetapi juga mencerminkan budaya hidup bersih masyarakat. Perilaku warga dalam menggunakan fasilitas umum, seperti membuang sampah pada tempatnya, menjadi bagian penting yang turut mempengaruhi hasil penilaian.

“Kadang sudah tersedia tong sampah, tapi masyarakat masih menaruh sampah di luar. Hal-hal seperti ini tentu akan menjadi catatan dalam penilaian,” tegasnya.

Untuk mendukung persiapan tersebut, Dinas PUPR dan DLH terus berkoordinasi dengan berbagai OPD terkait serta melibatkan kecamatan hingga desa. Pembersihan lingkungan, penataan ruang publik, serta perbaikan fasilitas kebersihan dilakukan secara terjadwal agar saat penilaian tiba, kondisi sudah siap maksimal.

Selain upaya fisik, PUPR juga mendorong edukasi kepada masyarakat. Melalui sosialisasi dan aksi bersama, warga diajak untuk aktif menjaga lingkungan bersih dan sehat, tidak hanya demi Adipura, tetapi juga untuk kenyamanan hidup sehari-hari.

“Penghargaan Adipura ini penting, tapi yang lebih utama adalah terciptanya kebiasaan baik di masyarakat dalam menjaga kebersihan,” imbuh Kurdi.

Mar/hR


Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Media haba RAKYAT

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca