Sigli haba RAKYAT |
Penjabat Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto. M.Si., didampingi
Kapolres Pidie, AKBP. Imam Asfali. S.I.K., membuka Rapat Koordinasi (Rakor) turun ke Sawah Musim Tanam Rendengan (MTR) tahun 2023/2024, Kamis, (21/09/2023).
Hadir pada kegiatan yang berlangsung di Oproom Setdakab Pidie, bersama Pj Bupati, Kadistanpang Hasballah, Sp., M.M., Kadisdikbud, H. Yusmadi Kasem, S.Pd., M.Pd., Kepala UPTD SBTPHTP, Kepala Subdrive Bulog, Kepala BPS, Dir PT MKDM, para Distributor Pupuk, para Camat, Koordinator BPP serta Ketua KTNA Kabupaten Pidie.
Pj Bupati Pidie, dalam arahannya mengatakan, saya berusaha untuk dapat hadir ditengah-tengah saudara, karena penyelenggaraan Rakor ini saya anggap sangat penting dalam menyamakan persepsi dan tindakan-tindakan baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Gampong dalam mewujudkan Ketahanan Pangan berkelanjutan di Kabupaten Pidie.
Pemerintah sampai saat ini terus mengupayakan pemantapan Ketahanan Pangan bagi masyarakat yang menjadi salah satu prioritas pembangunan pangan nasional.
Ketahanan pangan merupakan salah satu isu paling sentral dalam pembangunan pertanian karena berkaitan erat dengan ketahanan nasional, stabilitas sosial dan ekonomi.
Kabupaten Pidie yang sudah dikenal sebagai lumbung padi atau sentra produksi pangan di Provinsi Aceh hendaknya terus kita pertahankan, termasuk dengan mengadopsi dan menerapkan teknologi terbaru yang telah menjadikan daerah kita surplus gabah setiap tahunnya.
Dalam pelaksanaan Program Pemantapan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, kita akan memasuki MTR tahun 2023-2024, dengan target tanam padi seluas 24.784 Ha, artinya 100 persen dari luas baku lahan sawah yang tersebar di 22 kecamatan.
Namun demikian kita terus dihadapkan pada ancaman el-nino, permasalahan ketersediaan air irigasi, bibit unggul yang bermutu, pupuk dan hama penyakit.
Maka dengan adanya musyawarah ini diharapkan dapat melahirkan solusi sebagai acuan bagi petani atau kelompok tani dalam melaksanakan MTR tahun 2023 – 2024.
Melalui musyawarah turun ke sawah di tingkat petani sudah biasa dilaksanakan dalam kelompok tani, namun demikian hasil musyawarah yang kita laksanakan pada hari ini merupakan kesepakatan semua pihak untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, termasuk padi dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam persiapan turun ke sawah pada MTR, antara lain,
mengkoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung berkenaan dengan ketersediaan air berdasarkan lokasi dan jadwal tanam.
Berdasarkan hal tersebut maka petani akan dapat memperhitungkan kapan mereka mulai mengolah tanah, persiapan persemaian dan penanaman.
Mendiskusikan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dianjurkan oleh pemerintah, dalam hal ini petugas dari jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Pidie sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.
Mengupayakan berbagai gerakan, baik secara kelompok maupun antar kelompok berkenaan dengan pengendalian hama dan penyakit, gotong royong, pembersihan dan pemeliharaan jaringan irigasi maupun drainase.
Mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering untuk upaya diversifikasi pangan agar ketahanan pangan berkelanjutan dapat terwujud.
Berkaitan dengan hal diatas saya minta kepada Kepala Dinas dan Instansi terkait agar lebih jeli dan tanggap terhadap berbagai permasalahan di lapangan, sehingga pelaksanaan MTR dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Saya berharap momentum ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya, serta dapat melaksanakan apa yang menjadi kebijakan, kesepakatan yang telah dirumuskan bersama, terutama dalam menyukseskan penyelenggaraan MTR tahun 2023/2024 yang bermuara kepada pemenuhan kebutuhan pangan secara berkesinambungan, demikian arahan Pj Bupati.(AA/hR)