Kepala SMK Negeri 1 Karang Baru saat menyerahkan daging kurban secara simbolis kepada siswa. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Prosesi pemotongan sapi dalam kegiatan kurban di SMK Negeri 1 Karang Baru. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Aceh Tamiang, haba RAKYAT
Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan kurban). Hal tersebut menginspirasi SMK Negeri 1 Karang Baru, Desa Bundar, Kecamatan Karang Baru, untuk selalu melaksanakan penyembelihan hewan kurban secara optimal.
Kegiatan penyembelihan ini dilaksanakan pada Selasa (18/6/2024) bertepatan dengan hari tasyrik bertempat di halaman sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan.
Para guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 1 Karang Baru saat mencincang daging kurban. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
“Tahun ini sekolah dapat melaksanakan kembali untuk menyembelih hewan qurban sebanyak 4 ekor sapi. Alhamdulillah kita mendapatkan total 295 Kg daging dan akan dibagi menjadi 400 paket,” tutur Kepala SMK Negeri 1 Karang Baru Fahmi Putra, S.Pd melalui Waka Humas Suhemi Arif, S.Pd.
Beliau menambahkan, bahwa daging qurban ini akan disalurkan ke seluruh guru, tenaga kependidikan, siswa yatim/piatu, siswa kurang mampu serta warga di sekitar sekolah.
Tumpukan daging kurban yang sudah di bungkus dan siap dibagikan kepada para guru, tenaga kependidikan, siswa yatim/piatu dan siswa kurang mampu SMK Negeri 1 Karang Baru serta warga sekitar sekolah. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
Kepala SMK Negeri 1 Karang Baru, Fahmi Putra, S.Pd mendorong peran aktif dan partisipasi seluruh guru dan tenaga kependidikan dalam kegiatan ini.
“Idul Adha, erat kaitannya dengan dua hal, yakni ketaatan dan pengorbanan sebagaimana representasi dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Jadikan ini sebagai momentum untuk merekatkan kebersamaan, gotong royong, dan wujud syukur atas segala rezeki yang telah Allah SWT berikan untuk sekolah ini sekaligus membawa semangat baru untuk terus beramal sholeh” terangnya.
Menurut Suhemi Arif, Waka Humas, ada 3 nilai sosial yang bisa dipetik dari ibadah kurban ini. Pertama, kebersamaan. Kurban merupakan kegiatan utama setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha . Umat Islam berbondong-bondong menyaksikan dan menyembelih hewan kurban. Semangat kebersamaan tergambarkan dalam kegiatan ini, sebagaimana kebersamaan umat muslim dari penjuru dunia pada hari yang sama berkumpul di Arafah, Muzdalifah, dan Mina dalam rangka ibadah haji.
Kedua, kepedulian. Ibadah kurban juga telah menyadarkan umat Islam untuk komitmen membangun persaudaraan dan rasa peduli terhadap sesama. Kurban adalah sebuah amalan ibadah kepada Allah SWT yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas yang membutuhkan. Kurban juga harus menjadi cermin bagi semua umat Islam untuk terus memupuk kepedulian terhadap sesama. Jangan menafsirkan ibadah qurban itu hanya menyembelih hewan, membagikan dan makan daging. Tetapi ibadah ini harus dimaknai sebagai lompatan bagi kita untuk terus melakukan kebaikan dalam segala hal.
Kemudian Ketiga, nilai ibadah kurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim AS yang dengan tulus ikhlas karena Allah SWT dan melaksanakan semua perintah Allah SWT. Ibrahim AS dan Ismail AS telah menunjukkan ketaatan yang totalitas sebagai seorang hamba kepada tuhannya.
Kepala SMK Negeri 1 Karang Baru saat menyerahkan daging kurban secara simbolis kepada siswa. (Foto/ hR/ Muharram Syafri)
“Kisah ini tentunya harus kita adopsi, bukan hanya dalam melaksanakan ibadah kurban saja, tetapi juga dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT. Zaman sekarang ini kita berharap agar pemimpin di negeri ini selalu istiqomah mengikuti jejak keteladanan Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya,” ungkap Suhemi. (ms)