Aceh Tengah – haba RAKYAT | Sebanyak 160 warga dari berbagai desa di Kabupaten Aceh Tengah mendapatkan pelatihan keterampilan dalam berbagai bidang, seperti barista, menjahit, servis handphone, dan budidaya ikan darat. Program ini bertujuan meningkatkan ekonomi keluarga melalui kewirausahaan.
Foto. Peserta pelatihan entrepreneur terlihat antusias saat mendapatkan bimbingan materi oleh pemateri bersertifikasi dari panitia kegiatan, Kamis (27/02/2025).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja ETCI (Edukasi Training Centre Indonesia) bekerja sama dengan berbagai pihak. Kegiatan berlangsung di Parkside Petro Gayo Hotel, Takengon, selama lima hari sejak tanggal 24, hingga 28 Februari 2025.
Ketua panitia, Rahmat, kepada media, pada Jum’at (28/02), menyampaikan bahwa peserta sangat antusias mengikuti pelatihan karena program ini berbasis praktik langsung.
“Pelatihan ini difokuskan pada praktik dengan bimbingan langsung dari profesional di bidang masing-masing, seperti meracik kopi, menjahit, memperbaiki handphone, hingga mengelola budidaya ikan,” ujar Rahmat.
Empat kelas pelatihan sesuai minat peserta, dibagi ke dalam empat bidang keterampilan, antara lain,
Barista (57 peserta) – Belajar teknik meracik kopi, penggunaan alat, dan manajemen kedai kopi.
Menjahit (65 peserta) – Pelatihan teknik menjahit dasar hingga tingkat lanjut.
Servis Handphone (13 peserta) – Teknik perbaikan HP, diagnosis kerusakan, dan perawatan perangkat.
Budidaya Ikan Darat (25 peserta) – Teknik pemeliharaan ikan, manajemen pakan, dan strategi pemasaran hasil panen.
Seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan itu, diketahui berasal dari 80 desa di Kabupaten Aceh Tengah.
Selain mendapatkan keterampilan, peserta juga menerima peralatan untuk langsung memulai usaha, diantaranya :
Untuk keterampilan Barista, dibekali Sertifikat dan 1 set alat racik kopi. Penjahit dibekali Sertifikat dan mesin jahit. Teknisi HP, Sertifikat dan 1 set alat servis HP dan untuk Petani Ikan mendapatkan Kolam terpal dan bibit ikan.
Ketua ETCI, Edi Saputra, berharap setelah pelatihan ini, peserta bisa segera memulai usaha di desa masing-masing.
“Kami ingin mereka menjadi entrepreneur yang mandiri dan berinovasi sesuai potensi desa masing-masing,” harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta barista, Akbar, asal Kampung Blang Kekumur, Kecamatan Celala, merasa terinspirasi untuk menjadi barista profesional karena melihat potensi kopi di Aceh Tengah.
“Saya ingin mendalami dunia kopi lebih jauh, agar bisa menjadi peracik kopi yang handal dan profesional,” ujar Akbar.
Sementara Wulan, peserta pelatihan Menjahit berasal dari Kampung Takengon Timur, mengungkapkan bahwa modal awal adalah kendala terbesar dalam memulai usaha.
“Untungnya, dari pelatihan ini kami mendapat mesin jahit portable. Jadi bisa langsung buka usaha,” kata Wulan.
Kepala Desa (Reje) Paya Jeget, Darwin, juga mengapresiasi program ini. Menurutnya, pelatihan keterampilan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi desa.
“Program seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan keterampilan ini menjadi peluang besar bagi warga Aceh Tengah untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dengan dukungan sertifikat dan peralatan usaha, peserta diharapkan bisa segera memulai bisnis masing-masing dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi desa. (Rel – Erwin)