
Aceh Utara, haba RAKYAT | Olahraga merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh insan Indonesia, dan olahraga itu salah satu cara membangun atau membentuk karakter seseorang. Untuk menggiatkan olahraga, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Utara sangat peduli terhadap perkembangan olahraga guna memotivasi para guru dalam meningkatkan kompetensinya di bidang olahraga, terutama cabang vollyball atau bola volly.
Kali ini, dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-77 tahun 2022, PGRI Aceh Utara menggelar turnamen bola volly yang dipusatkan di Gedung Olah Raga (GOR) Lhoksukon, Kamis (10/11) yang diikuti ratusan guru se-Aceh Utara.
Ketua panitia pelaksana, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd dalam laporannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh defile PGRI se-Aceh Utara, semoga dalam memeriahkan Hari Guru Nasional ini senantiasa dalam lindungan Allah Swt.
Johan menyebutkan, dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional ke-77 tahun ini, PGRI Aceh Utara mengadakan beberapa kegiatan, yaitu pertandingan vollyball, paduan suara, dan kunjungan silaturahmi ke sekolah terpencil.
Dikatakannya, kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dan meningkatkan silaturahim, juga untuk memotivasi para guru dalam rangka meningkatkan kompetensinya. Hal ini patut diapresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, para kepala sekolah dan seluruh anggota PGRI Aceh Utara.
“Melalui kegiatan ini, kiranya silahturahmi tetap terjaga dan terjalin dengan baik,” harap pak Jo sapaan akrab putra Seunuddon ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara yang diwakili Sekretaris Dinas Razali, S.Pd.I, M.AP, M.Pd dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini mengatakan, PGRI merupakan sebuah organisasi profesi guru yang bermitra dengan Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan turnamenn volleyball yang digelar ini salah satu langkah meningkatkan mutu pendidikan.
Menurutnya, menjadi guru idaman bagi siswa ada empat aspek yaitu, sehat, berpenampilan menarik, sabar dan humoris.
Sehat merupakan salah satu daya dukung untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guru yang sehat bisa memberikan materi yang tepat kepada anak didiknya. “Jadi, pertandingan olahraga volleyball ini adalah salah satu upaya membuat guru sehat,” imbuhnya.
Dinas Pendidikan mendukung sepenuhnya langkah PGRI Aceh Utara dalam hal memeriahkan HGN ke-77 dengan mengadakan serangkaian pertandingan bola volly ini.
Di hadapan para kepala sekolah dan ratusan guru yang hadir, Razali menyampaikan juga, bahwa semua guru harus berpenampilan menarik di depan siswa-siswinya, agar tercipta suasana yang menyenangkan.
“Dengan adanya rasa senang siswa terhadap guru, tentunya proses hubungan siswa dalam kontek menanamkan ilmu pengetahuan pada anak didik sesuai standar yang sudah dibuat negara akan lebih mudah diserap, sehingga para pelajar bisa menuai prestasi yang bisa dibanggakan,” ungkap Razali.
Ditegaskan, seorang guru perlu memiliki kesabaran untuk menjadi guru panutan anak didik. Dengan kesabaran, maka terkendalinya emosi terhadap siswa yang dihadapi guru dengan beragam karakter dan latar belakang orangtua serta lingkungannya.
“Dengan mengedepankan rasa sabar, tentunya lebih medekati dan disegani siswa-siswi hingga lingkungan sekolah,” ujarnya.
Sementara humor adalah salah satu sikap yang disenangi semua orang. Bila guru memiliki aspek humor, maka siswa lebih menyukainya karena dalam berinteraksi guru dengan siswa tidak memberikan ketegangan dan bisa saling bercerita.
Lanjut Razali, ke empat aspek tersebut sangat terpengaruh dengan peningkatan mutu pendidikan. Oleh karenanya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara memberikan apresiasi kepada PGRI Aceh Utara atas pelaksanaan kegiatan memeriahkan HGN ke 77 ini.
Sementara itu, Ketua PGRI Aceh Utara Sarjan, S.Pd., M.Kom.I berharap, dalam pertandingan tetap menjaga solidaritas dan menjunjung tinggi sportivitas. “Ini hanya untuk memeriahkan HGN ke-77, pelihara dan pererat persaudaraan serta silaturrahmi yang telah lama terbina, mari kita terus menjaga kebersamaan dan kekompakan guru untuk Aceh Utara,” tutupnya. (Yoes/hR)